Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Hujan Es Ternyata Membawa Polutan Berbahaya? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 26/02/2022, 07:03 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Baru-baru ini terjadi fenomena hujan es di Surabaya, Senin (21/2/2022) menyebabkan sejumlah kerusakan fasilitas hingga viral di media sosial.

Namun ternyata fenomena hujan es dan angin kencang di Indonesia bukan hal yang baru. Sebelumnya juga pernah terjadi hujan es di beberapa daerah.

Selain menyebabkan kerusakan fisik di sejumlah fasilitas umum dan pribadi, hujan es disertai angin kencang ini ternyata berdampak bagi tercemarnya kualitas udara ambien.

Kepala Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Arie Dipareza Syafei mengimbau masyarakat untuk tidak panik menghadapi fenomena hujan es.

Lantas, benarkah hujan es membawa polutan yang berbahaya?

Menurutnya hujan es sebenarnya memiliki kandungan yang tidak jauh berbeda dengan hujan biasa.

Baca juga: Hujan Es Mengandung Polutan Berbahaya, Ini Penjelasan Pakar ITS

"Hanya berbeda bentuk, yang satu air, yang satu padat," kata Arie seperti dikutip dari akun Instagram resmi ITS, Rabu (23/2/2022).

Arie membenarkan bahwa hujan es membawa polutan dari atmosfer. Bukan sekadar membawa partikel debu yang berukuran kecil.

Dia mengungkapkan bahwa hujan es juga mengandung gas-gas emisi seperti:

  • Nitrogen dioksida
  • Sulfur dioksida
  • Karbon monoksida

Masyarakat diminta lebih berhati-hatii

Arie menuturkan, hujan memang membawa polutan karena zat-zat emisi dari bumi akan bertumbukan dan menempel dengan droplet air yang ada di atmosfer.

"Dalam kasus hujan es, campuran air tersebut mengalami kristalisasi akibat pergerakan udara yang mempengaruhi suhu," jelasnya.

Menurut dia, hujan es biasanya disertai angin kencang. Sehingga hal yang harus diwaspadai adalah sebaran polutan yang meluas.

"Turbulensi angin akan mempercepat proses pengenceran polutan. Maksudnya, gugus-gugus emisi yang ada dalam hujan es akan terdispersi secara lebih cepat dan luas," imbuh pria yang menekuni bidang pencemaran udara dan perubahan iklim ini.

Baca juga: Kenapa Terjadi Fenomena Hujan Es di Indonesia? Berikut Penjelasannya

Arie menambahkan, pengalaman menyaksikan hujan es membuat masyarakat lebih berhati-hati dan teredukasi. "Masyarakat harus sadar bahwa dalam bongkahan-bongkahan es tersebut terkandung senyawa polutan yang tidak ramah bagi lingkungan dan kesehatan. Jangan mentang-mentang hujan es, dipakai untuk minum es teh," tutur Arie.

(Sumber: Kompas.com Penulis Mahar Prastiwi | Editor Mahar Prastiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com