KOMPAS.com - Menjelang pergantian tahun penanggalan China pada 1 Februari 2022, dalam kepercayaan etnis Tionghoa, ada beberapa makanan yang pantang dimakan saat Imlek.
Salah satunya makanan yang berkulit tajam seperti buah salak.
Selain buah salak yang tidak boleh dimakan saat imlek, ada beberapa makanan lainnya juga demikian.
Berikut ini daftar makanan yang pantang dimakan saat perayaan Imlek.
Dikutip dari laman Kompas.com yang tayang pada Selasa (13/02/2018), dijelaskan oleh Aji Chen Bromokusomo dari Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia, ada makanan yang tidak boleh ada saat merayakan Imlek. Salah satunya adalah buah salak.
Makanan dengan kulit yang tajam seperti salak tidak boleh dimakan saat perayaan Imlek. Hal itu dikarenakan kulit makanan yang tajam memiliki makna seperti tantangan yang bisa mempersulit kehidupan di masa yang akan datang.
Bubur merupakan makanan yang dianggap memiliki pengharapan yang buruk.
Terlebih, bubur merupakan nasi yang sudah menjadi lembek dan berair. Selain itu, bubur juga dianggap seperti orang yang kesusahan secara ekonomi.
Ditambahkan dalam laman Delish, makanan yang pantang dinikmati saat perayaan Imlek adalah lobster. Lobter memiliki gerakan berenang mundur.
Maka dari itu, menikmati lobster saat perayaan Imlek dipercaya bisa membuat kehidupan seseorang mengalami kemunduran di tahun depan.
Dalam tradisi masyarakat Tionghoa, warna putih dianggap bisa membawa sial karena melambangkan kematian.
Hal itu juga berlaku pada makanan berwarna putih seperti tahu, telur, dan keju putih yang tidak disajikan selama perayaan Imlek.
Sayap ayam tidak disajikan saat perayaan Imlek karena dianggap membawa kesialan di tahun depan.
Mengonsumsi olahan sayap ayam diyakini bisa membawa terbang keberuntungan seseorang.
Labu juga menjadi salah satu makanan yang dilarang untuk dimakan saat Imlek.