Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Bagikan Panduan Cegah Corona Varian Omicron, Ini Caranya

Kompas.com - 04/12/2021, 21:40 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Virus corona varian Omicron saat ini mulai menyebar luas ke berbagai negara di dunia. Saat ini setidaknya sudah lebih dari 20 negara mengkonfirmasi temuan kasus virus corona omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan itu.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah memasukkan varian Omicron ke dalam kategori variant of concern (voc). Itu artinya, Omicron memiliki kemungkinan potensi menular yang tinggi.

Hanya saja, para peneliti hingga kini masih terus melakukan penelitian lebih jauh terkait varian Omicron. Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan aspek penularan, tingkat keparahan infeksi (termasuk gejala), efektivitas vaksin dan tes diagnostik.

Baca juga: Cara Mencegah Covid-19 Varian Omicron Menurut WHO

Maka dari itu, WHO mengimbau negara-negara untuk ikut berkontribusi dalam pengumpulan dan berbagi data pasien rawat inap.

WHO juga membagikan sejumlah langkah rekomendasi bagi negara dan individu yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan varian Omicron.

Cara mencegah Covid-19 varian Omicron

Dilansir dari laman resmi WHO via Kompas.com (2/12/2021), berikut ini adalah langkah yang paling efektif yang dapat dilakukan individu untuk mengurangi infeksi dan mencegah Covid-19 varian Omicron:

  1. Menjaga jarak fisik minimal satu meter dari orang lain.
  2. Memakai masker dengan benar.
  3. Membuka jendela untuk meningkatkan sirkulasi udara di dalam ruangan.
  4. Menghindari ruangan yang ramai dan berventilasi buruk.
  5. Mencuci tangan dengan sabun dan air.
  6. Menerapkan etika bersin dan batuk.
  7. Mendapatkan vaksin Covid-19 hingga dosis penuh.

Karena Omicron dimasukkan dalam kategori Variant of Concern, ada beberapa tindakan lain yang direkomendasikan oleh WHO untuk dilakukan negara-negara, yakni:

  1. Meningkatkan pengawasan dan pengurutan kasus.
  2. Membagikan urutan genom pada database yang tersedia untuk umum.
  3. Melaporkan kasus atau klaster awal ke WHO.
  4. Melakukan penyelidikan lapangan.
  5. Melakukan penyelidikan penilaian laboratorium untuk lebih memahami karakter Omicron.

Baca juga: Daftar 31 Negara yang Sudah Laporkan Kasus Varian Omicron

Otoritas di masing-masing negara juga harus terus menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi untuk mengurangi laju infeksinya.

Beberapa fasilitas kesehatan masyarakat dan kapasitas medis untuk mengelola peningkatan kasus juga harus disiapkan. Sebagai bentuk dukungan, WHO memberikan panduan kepada negara-negara untuk kesiapan dan ketanggapan.

Selain itu, penting pula untuk mengatasi ketidakadilan dalam akses ke vaksin Covid-19. Pastikan setiap kelompok rentan mendapatkan vaksin hingga dosis penuh, di samping akses yang adil untuk pengobatan.

Omicron Diprediksi akan mendominasi penyebaran Covid-19

Saat ini varian Delta menjadi varian dominan dalam infeksi Covid-19 di dunia. Namun, kemunculan varian Omicron diprediksi bisa menjadi varian dominan hanya dalam kurun waktu beberapa bulan mendatang.

Pendapat itu disampaikan oleh dokter penyakit menular di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena di Singapura, dr Leong Hoe Nam melalui CNBC.

Menurut dr Leong, meskipun vaksin untuk melawan jenis tersebut dapat dikembangkan dengan cepat, namun efektivitas vaksin juga perlu diuji selama 3-6 bulan. Hal tersebut harus dilakukan untuk membuktikan kekebalannya terhadap varian tersebut.

"Sejujurnya, Omicron akan mendominasi dan menguasai seluruh dunia dalam 3-6 bulan," kata dia.

Baca juga: Diprediksi, Omicron Bakal Kuasai Dunia dalam 3-6 Bulan Lagi

Kendati demikian, dr Leong menuturkan, sejauh ini pemberian vaksin masih dapat memberikan perlindungan dari dampak parah dari infeksi Omicron. Sayangnya, masih banyak negara yang memiliki tingkat vaksinasi yang rendah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com