KOMPAS.com - Korban selamat dalam tragedi susur sungai Ciamis pada Jumat (15/10/2021), menceritakan firasat yang ia rasakan menjelang peristiwa tersebut.
Farhan (12), salah satu kawan korban tenggelam, Aditya Maulana, menyatakan sengaja kabur saat susur sungai dalam kegiatan Pramuka itu.
Farhan juga pelajar di MTS Harapan Baru, yang berasal dari Desa Kertarahayu Kecamatan Pamarican.
Ia mengisahkan, bahwa dia tidak ingin mengikuti kegiatan susur sungai Cileueur bersama teman-temannya lantaran mendengar rumor soal lokasi kegiatan.
"Memang seharusnya saya ikut, tapi saya kabur tidak mau. Karena tempatnya katanya angker," kata Farhan di rumah Aditya Maulana, Sabtu (16/10/2021).
Farhan juga mengaku mendapatkan firasat tidak enak yang sangat kuat dalam hatinya. Sehingga ia memutuskan nekat kabur dari kegiatan susur sungai tersebut.
"Ada firasat yang tidak enak, makanya tidak mau ikut," ujarnya.
Ditambah lagi sebelum kejadian, ada warga yang sedang memancing ikan sempat menegur Farhan dan teman temannya yang melakukan kegiatan Pramuka berupa susur sungai.
"Kata tukang mancing, katanya jangan kesana tempatnya angker jang," imbuhnya.
Saat itu, hanya Farhan bersama satu orang kawannya yang masih satu kobong (kamar tidur di pondok) yang kabur dan mengikuti inisiatifnya untuk tidak mengikuti susur sungai.
Keduanya lalu kembali ke pesantren hingga pada petangnya, ia mendengar kabar yang memilukan.
"Saat dengar ada kejadian saya di kobong tidak tenang, kaget. Dan malam (16/10/2021) jam setengah satu bersama bapak saya pulang ke rumah (di Kertahayu)," ucap Farhan.
Sementara itu orang tua Farhan, Turman bersyukur anaknya tidak ikut menyusur sungai saat kegiatan Pramuka.
"Alhamdulillah, meskipun bandel tidak menuruti pembimbingnya tapi alhamdulilah anak saya selamat," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, 11 siswa MTs Harapan Baru di Kabupaten Ciamis, tewas saat kegiatan susur sungai, Jumat. Adapun 11 siswa tersebut terbawa arus saat mencoba melintasi sungai.