Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pernikahan Siswi SMP Diprotes Guru dan Rekan-rekannya

Kompas.com - 10/10/2021, 08:04 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Siswa dan guru SMP melakukan ujuk rasa atas pernikahan rekan dan murid mereka di Buru Selatan, Maluku.

Pasalnya mereka tidak terima rekan mereka, NK (15) dinikahkan dengan salah satu tokoh agama asal Tangerang, Banten. Pernikahan gadis belia itu digelar di Desa Labuang.

Kepala SMP tempat NK bersekolah, Noho Lesilewang mengatakan, murdinys, NK, saat dinikahi masih berusia 15 tahun.

Ia menyayangkan keputusan orangtua NK yang menikahkan putrinya yang masih berusia belia.

"Dia (NK) kawin di rumahnya di Labuang, orangtuanya sendiri yang menikahkan, yang membaca khutbah nikah itu KUA dari Kecamatan Leksula bukan dari Namrole," ujar Noho kepada Kompas.com, Sabtu (9/10/2021).

Baca juga: Siswi SMP di Buru Selatan Dinikahkan dengan Tokoh Agama, Guru dan Temannya Unjuk Rasa

Noho mengaku, orangtua NK sempat menemuinya sebelum pernikahan itu dilaksanakan. Orangtua NK saat itu mengatakan ingin memindahkan putrinya ke pesantren terdekat.

Sebagai kepala sekolah, Noho keberatan dengan rencana itu. Namun karena itu hak orangtua, Noho pun merestuinya.

"Karena itu hak orangtua, tapi saya arahkan kalau mau dipindahkan hubungi sekolah yang bersangkutan kalau mereka bersedia menerima, baru datangan surat eterangan siap menerima, baru kita bikin surat pindah," kata Noho.

Setelah diberitahu terkait prosedur perpindahan, oangtua NK akhirnya berterus terang bahwa putrinya akan dinikahkan dengan tokoh agama asal Tangerang, Banten.

Beberapa hari setelah pernikahan, guru dan siswa langsung menggelar aksi unjuk rasa di DPRD dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Buru Selatan.

Noho mengatakan, guru dan siswa SMP itu berunjuk rasa karena merasa keputusan orangtua NK dan KUA berdampak pada murid lainnya.

"Kasus ini menjadi perhatian semua siswa di sekolah, mereka sangat merasa kehilangan begitu pun para guru, jadi saat dia dikawinkan oleh orangtuanya secara paksa itu sangat berpengaruh sekali kepada para siswa jadi inisiatif dari ketua Osis dan siswa serta para guru kita langsung turun demo,” ungkapnya.

Baca juga: Pandemi, Angka Pernikahan Dini Akibat Hamil Tidak Diinginkan di Yogya Meningkat

 

Sementara itu orangtua NK, AIK mengatakan, keputusan itu diambil berdasarkan keinginan putrinya. Ia juga menegaskan, putrinya telah siap menikah.

“Anda punya anak sudah gede lalu sudah punya kesiapan untuk menikah, dan kita sebagai orangtua membiarkannya, begitu ada keinginan dia pengin menikah ya sudah, sebagai orangtua terpaksa kita nikahkan saja,” kata AIK, orangtua NK, saat dikonfirmasi Kompas.com. (Sumber: Kompas.com/ Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor: Dheri Agriesta)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com