Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja di China Donasi Plasma 16 Kali dalam 8 Bulan demi Uang, Berakhir Meninggal Dunia

Kompas.com - 23/04/2024, 09:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang remaja asal China, Zhao Wei (19), meninggal dunia setelah menjadi donor plasma sebanyak 16 kali dalam rentang waktu 8 bulan.

Untuk diketahui, plasma darah adalah cairan berwarna kekuningan yang bertugas membawa sel darah.

Tak hanya sel darah, plasma darah juga berperan membawa berbagai nutrisi penting yang menunjang kesehatan tubuh.

Zhao meninggal dunia secara mendadak di rumahnya yang berlokasi di Xinzhou, Shanxi, China pada (15/1/2024), diduga akibat menjadi donor plasma secara berlebihan.

Diberitakan South China Morning Post, Zhao mendonasikan plasma darahnya untuk mendapat uang demi menghidupi keluarganya.

Zhao dibayar sebesar 36 dollar Amerika Serikat hingga 42 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 580.000 sampai dengan Rp 682.000 setiap kali menjadi donor.

Saat ini, Komisi Kesehatan Distrik Xinfu tengah menyelidiki lebih lanjut terkait insiden itu.

Baca juga: Kisah Pilu Remaja 13 Tahun Divonis Gagal Hati Stadium Akhir, Bagikan Brosur Cari Donor

Sempat mengeluh tidak enak badan

Sebelum meninggal, Zhao sempat mengirim pesan kepada temannya dan mengeluh dirinya tidak enak badan.

"Rasanya sangat lemah untuk melakukan apa pun," kata Zhao, beberapa saat sebelum meninggal. 

Oleh temannya, pesan itu dijawab sebagai berikut, "Itu karena tubuhmu sudah mencapai batasnya. Berhentilah jadi donor plasma dan makan dengan baik agar bisa pulih sepenuhnya."

Dalam laporan medis tertanggal 5 Januari 2024 lalu, tertulis Zhao didiagnosis menderita penyakit jantung, anemia berat, dan kelainan darah.

Baca juga: Hukum Donor Darah ketika Puasa

Donasi plasma 16 kali dalam 8 bulan

Sehari setelah meninggal, ayah Zhao, Zhao Zhijie menemukan kuitansi di bawah kasur anaknya.

Dalam kuitansi itu tercatat, Zhao telah menyumbangkan plasma darahnya secara masif selama Mei-Desember 2023.

Selama 8 bulan, Zhao telah menjadi donor plasma sebanyak 16 kali dengan interval paling pendek adalah 12 hari.

Bahkan, ada masa ketika Zhao mendonasikan plasmanya sebanyak tiga kali dalam satu bulan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com