Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serang Iran, Pakar Sebut Israel Mulai Kehilangan Dukungan dari AS

Kompas.com - 19/04/2024, 15:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Iran langsung mengaktifkan sistem pertahanan udara setelah wilayahnya diserang Israel pada Jumat (19/4/2024).

Serangan Israel terjadi setelah Iran menembakkan ratusan rudal dan drone pada Sabtu (13/4/2024).

Iran menyerang setelah kompleks kedutaan besarnya di Suriah diserang Israel pada awal April 2024.

Menurut Guru Besar bidang Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Poppy S Winanti, serangan hari ini menjadi jawaban soal akankah Israel melakukan retaliasi atau pembalasan setelah wilayahnya dihujani rudal dan drone oleh Iran.

"Meski pemerintah AS sebagai salah satu sekutu utama (Israel) telah mewanti-wanti agar Israel tidak melakukan retaliasi, ternyata Israel tetap melakukannya," ujar Poppy kepada Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Potensi meningkatnya konflik

Poppy menuturkan, serangan balasan Israel ke Iran akan semakin mendorong eskalasi konflik di wilayah tersebut.

Namun, sejauh mana dampak konflik kedua negara, seperti memantik perang di Timur Tengah, tidak hanya bergantung pada respons Iran tapi juga negara-negara lain yang berkepentingan, seperti AS, Yordania, Arab Saudi, dan lainnya.

"Dampak lain seperti menguatnya gerakan anti zionis mungkin akan tetap ada, namun bisa jadi tidak akan sebesar menguatnya sentimen anti zionis setelah tragedi kekerasan yang dilakukan Israel di jalur Gaza tahun lalu," imbuh Poppy.

Poppy menilai, konflik antara Israel dengan Iran dari skala potensinya hanya berada di Timur Tengah.

Namun, tidak menutup kemungkinan dampak perseteruan kedua negara menjadi meluas karena negara-negara yang terlibat yang mempunyai senjata nuklir.

Ia menambahkan, selama ini Iran menjadikan nuklir yang dimilikinya sebagai daya tawar di Timur Tengah.

"Namun, apakah potensi perang tersebut akan menjadi kenyataan sangat tergantung respons negara-negara tadi. Justru karena ada faktor kepemilikan nuklir, mestinya membuat negara-negara tersebut menjadi lebih hati-hati dalam bersikap," imbuh Poppy.

Baca juga: Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Israel mulai kehilangan dukungan dari AS

Terpisah, pakar Hubungan Internasional Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Lukman Fahmi, menilai serangan balasan Israel ke Iran tertuju kepada negara, bukan ke negara tetangga dan regional.

Kalaupun ada efek domino dari jual-beli serangan antara Israel dengan Iran, hal ini semata-mata karena negara lain yang ingin melindungi kedaulatan wilayahnya.

"Yordan dan Arab Saudi kemungkinan besar hanya akan bereaksi ketika serangan-serangan tersebut berpotensi 'mampir' dan mengganggu kedaulatan negara mereka," ujar Lukman kepada Kompas.com, Jumat.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com