KOMPAS.com - Momen Idul Fitri atau Lebaran selain identik dengan berkumpul bersama keluarga, tapi juga makanan dan minuman manis.
Ada berbagai hidangan dengan cita rasa manis yang dapat dijumpai ketika Lebaran, seperti kue nastar, putri salju, atau minuma es buah.
Oleh karena itu, orang yang merayakan Lebaran dengan menyantap makanan dan minuman manis sebaiknya berhati-hati.
Sebab kadar gula darah dapat melonjak jika makanan dan minuman manis dikonsumsi secara berlebihan, terutama bagi mereka yang sudah didiagnosis diabetes.
Lantas, berapa banyak gula yang boleh dikonsumsi saat Lebaran?
Baca juga: Mengandung Gula Alami, Apakah Jagung Aman bagi Penderita Diabetes?
Ahli gizi dr Tan Shot Yen mengatakan, konsumsi makanan dan minuman saat Lebaran sebaiknya dijaga supaya tetap seimbang karena ada hidangan tertentu yang mengandung gula tersembunyi.
"Gula itu tidak cuma gula pasir. Pikirkan makan ada kecapnya, permen, puding, kue, gula tersembunyi. Biasakan tetap menerapkan gizi seimbang," ujar Tan kepada Kompas.com, Selasa (9/4/2024).
Tan mencontohkan, ada beberapa jenis makanan saat Lebaran manis yang mengandung banyak kalori, seperti lidah kucing, kastengel, putri salju, dan nastar.
Merujuk anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tan menyarankan supaya konsumsi gula harian dibatasi kurang dari 10 persen dari total asupan energi.
Menurut WHO, mengurangi gula hingga di bawah 5 persen atau sekitar 25 gram (6 sendok teh) per hari dapat memberikan manfaat tambahan.
Mengonsumsi gula di bawah 10 persen bermanfaat untuk mengurangi risiko kelebihan berat badan, obesitas, dan kerusakan gigi.
Baca juga: 5 Air Rebusan Bahan Alami untuk Menurunkan Gula Darah
Lebih lanjut, Tan juga mengingatkan bahwa pikiran dapat menjadi manipulatif ketika dihadapkan pada makanan dan minuman manis.
Oleh sebab itu, ia menyarankan supaya mereka yang ingin merayakan Lebaran tidak harus mengonsumsi hidangan yang mengandunng gula, seperti teh atau nastar.
Mereka cukup mengonsumsi air putih sambil rutin memeriksa kadar gula darah.
Tan meminta supaya mereka yang sudah mengidap diabetes untuk berkonsultasi ke dokter terkait asupan manis ketika Lebaran tiba.
"Teh ga perlu manis. Nastar cuma buat nyicip. Kalau sudah diabetes harus ke dokter, bukan pakai cara-cara sendiri," imbuhnya.
Baca juga: Cara Mengontrol Gula Darah secara Alami, Cocok untuk Penderita Diabetes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.