Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fungsi Unik Kumis Kucing Peliharaan yang Jarang Diketahui

Kompas.com - 11/04/2024, 19:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Kumis kucing adalah bagian tubuh yang menjadi alat sensorik canggih bagi mereka ketika berinteraksi dengan lingkungannya.

Dikutip dari laman Live Science, kumis kucing adalah rambut taktil sangat sensitif yang tumbuh di moncong kucing.

Rambut ini juga tumbuh di atas mata dan di tempat lain di tubuh kucing, seperti telinga, rahang, dan kaki depan. Di akar setiap rambut panjang dan kaku ini terdapat folikel yang berisi saraf.

Baca juga: 4 Tips Sederhana Merawat Kucing Toyger Kesayangan Anda

Dengan menyapukan kumisnya pada suatu benda, kucing dapat mendeteksi lokasi, ukuran, dan tekstur benda tersebut dengan tepat, bahkan dalam kegelapan.

Fitur ini terbukti sangat berguna bagi kucing yang mencoba mengukur apakah ia dapat masuk ke dalam ruang sempit.

Kumis juga dapat mendeteksi perubahan arus udara, membantu kucing mendeteksi bahaya yang mendekat, dan digunakan sebagai alat komunikasi.

Baca juga: Cara Mengakrabkan Kucing dan Anjing Peliharaan, Berikut Tahapannya


Fungsi kumis kucing

Kumis kucing memiliki fungsi yang cukup unik dari hanya sekedar penghias wajah, berikut adalah yang paling umum:

1. Sebagai indra peraba

Fungsi utama kumis kucing adalah sebagai indera peraba. Folikel tempat tumbuhnya rambut dikelilingi oleh sel-sel sensorik, menurut PetMD.

Sel-sel ini mengirimkan informasi sentuhan yang mirip dengan sinyal yang dikirimkan ujung jari manusia ke otak.

Sel-sel sensoriknya distimulasi oleh getaran terkecil pada bulu, sehingga kucing tidak hanya merasakan benda padat, tetapi juga merasakan aliran udara dari gerakan di dekatnya.

Baca juga: 7 Cara Aman Mengenalkan Bayi kepada Kucing Peliharaan

2. Informasi orientasi

Beberapa sel folikel kumis kucing juga memiliki kemampuan proprioseptif, yakni cara gravitasi menarik bulu akan memberi tahu kucing bagaimana orientasinya terhadap tanah.

Ini sangat penting bagi hewan ketika jatuh dari ketinggian, dan menjadi salah satu alasan mengapa kucing selalu mendarat dengan kakinya.

3. Sebagai alat komunikasi

Ada bukti yang menunjukkan bahwa kumis kucing mungkin terlibat dalam komunikasi dengan kucing lain atau bahkan kepada pemilik yang paham bahasa tubuh kucing.

Otot-otot kecil di sekitar pangkal kumisnya memungkinkan kucing yang stres mengarahkan kumisnya ke arah potensi ancaman dan rileks saat mereka merasa puas.

Kucing yang merasa tidak enak badan mungkin akan menarik kumisnya ke belakang sambil meringis.

Baca juga: 9 Cara untuk Menyampaikan Rasa Cinta Kepada Kucing Peliharaan

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com