Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Minum Obat dan Suplemen secara Bersamaan?

Kompas.com - 26/03/2024, 07:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seseorang dengan kondisi tertentu, diwajibkan untuk mengonsumsi obat setiap hari.

Tak sedikit di antaranya juga mengonsumsi suplemen untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian.

Akan tetapi, kewajiban puasa di bulan Ramadhan membuat jam untuk minum obat dan suplemen lebih sedikit dibandingkan hari biasanya.

Dengan kondisi ini, mereka baru bisa meminum obat dan suplemen atau vitamin saat berbuka puasa secara bersamaan.

Lantas, bolehkah minum obat dan suplemen bersamaan?

Baca juga: Warganet Sebut Obat Asma Salbutamol Sulfate Bikin Jantung Berdebar, Ini Penjelasan Pakar UGM

Penjelasan pakar farmasi

Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati mengungkapkan, boleh tidaknya obat dan suplemen dikonsumsi bersamaan dilihat dari kandungan di dalamnya.

Menurutnya, beberapa obat dan suplemen memerlukan jeda waktu untuk dikonsumsi.

Namun, ia menyebutkan bahwa sebagian besar jenis obat dan suplemen tersebut bisa dikonsumsi bersamaan.

“Ada vitamin dan obat yang tidak bisa dikonsumsi bersamaan, karena saling berinteraksi (negatif),” ujar Zullies, saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/3/2024).

Contohnya, obat antibiotik golongan siprofloksasin dapat berinteraksi dengan suplemen kalsium.

Baca juga: Bagaimana Aturan Minum Vitamin B Kompleks saat Puasa? Ini Kata Ahli UGM

Kombinasi tersebut akan menghasilkan senyawa kelat yang tidak larut, kemudian menurunkan efektivitas antibiotiknya.

Efek serupa jika bisa dijumpai pada kombinasi vitamin C dengan obat maag yang mengandung aluminium hidroksida.

Ia menuturkan, vitamin C dapat meningkatkan penyerapan aluminium. Biasanya, tidak ada dampak signifikan pada kondisi tubuh normal.

Namun, pada mereka yang memiliki gangguan ginjal, dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan aluminium dan berpotensi memparah kondisi.

Baca juga: Sebagian Orang Indonesia Kekurangan Vitamin D, Perlukah Minum Suplemen?

Sebaiknya konsultasi dengan dokter

Oleh karena itu, Zullies menyarankan agar lebih dulu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat dan suplemen secara bersamaan, terutama yang menggunakan resep.

"Kalau obat dengan resep iya (perlu konsultasi dengan dokter). Kalau vitamin relatif lebih aman, ikuti saja petunjuk pada kemasannya. Vitamin umumnya bisa dibeli bebas tanpa resep," ucap Zullies.

“Untuk amannya, diberi jeda 2 jam jika perlu,” lanjutnya.

Menurutnya, konsultasi ke dokter juga berguna untuk menentukan dosis obat dan suplemen yang akan dikonsumsi.

Dosis tersebut menentukan tingkat efektivitas, pengaruhnya dalam tubuh, dan jumlah yang dikonsumsi sehari.

Baca juga: Kenali Kadar Asam Urat Normal dan Makanan Pantangan Penderita Asam Urat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com