Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memastikan Donasi Kitabisa Tersalurkan dengan Benar

Kompas.com - 21/03/2024, 17:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus dugaan penipuan donasi oleh pemilik akun penggalangan dana di Kitabisa menjadi hal yang ramai dibahas warganet beberapa hari ini.

Tindakan pemilik akun penggalangan dana Kitabisa yang menggunakan uang donasi untuk kepentingan lain dan tidak dipertanggungjawabkan dapat meragukan donatur yang ingin menyalurkan bantuan.

Public Relations Manager Kitabisa, Fara Devana mengatakan pihaknya sudah menerapkan verifikasi untuk memastikan kebenaran informasi dari orang-orang yang melakukan penggalangan dana lewat platform tersebut.

Proses verifikasi yang dilakukan diatur sesuai dengan jenis penggalangan dana yang dibuat, yakni penggalangan dana medis dan nonmedis.

"Tahapan pertama untuk galang dana medis dan nonmedis adalah verifikasi identitas," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/3/2024).

Selanjutnya, Kitabisa akan memvalidasi kebenaran penyebab penggalangan dana dibuka, baik itu karena pengobatan medis atau permohonan bantuan nonmedis.

Baca juga: Dugaan Penipuan Donasi Kitabisa, Warganet Sebut Nilanya Rp 250 Juta


Pengawasan Kitabisa ke penggalangan dana

Fara menjelaskan, orang yang akan menggalang dana untuk tujuan medis akan diminta melampirkan riwayat penyakit maupun keterangan sakit dari fasilitas kesehatan.

"Itu kalau sudah terverifikasi, di halaman galang dananya (pada situs Kitabisa) akan ada keterangan verifikasi penyakitnya," tutur dia.

Sementara orang yang melakukan penggalangan dana nonmedis akan diperiksa kesesuaian tujuan donasi dan kondisi asli orang yang bersangkutan.

Untuk memastikan kebenaran data, Kitabisa akan menangguhkan sementara penarikan donasi bagi penggalangan dana nonmedis sampai data-data pengguna terbukti benar.

Sementara penggalangan dana medis dapat dimulai lebih dahulu seiring dengan dilakukan verifikasi data. Ini karena pasien medis membutuhkan dana dalam waktu cepat untuk berobat.

"Tapi selama belum verifikasi, dia belum bisa mencairkan donasi. Kita kontrolnya di situ," tambah dia.

Fara menjelaskan, penerima donasi harus menarik bantuan yang didapat secara berkala dengan batasan tertentu. Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan kebenaran penggunaan donasi sesuai tujuannya.

Penerima dana, lanjutnya, harus melampirkan bukti penggunaan dana dalam bentuk foto atau kuitansi sebagai pertanggung jawaban. Bukti tersebut dapat diakses di halaman donasi serta dikirimkan melalui email kepada para donatur.

Untuk memastikan kebenaran penggunaan dana dan kondisi penggalang dana, Kitabisa memiliki tim investigasi di lapangan serta tim yang mengecek keaslian bukti penggunaan dana.

Baca juga: Penjelasan Kitabisa soal Dugaan Penipuan Donasi Singgih Sahara, Raup Rp 86 Juta

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com