Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memastikan Donasi Kitabisa Tersalurkan dengan Benar

Kompas.com - 21/03/2024, 17:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Tips lakukan donasi agar tepat sasaran

Tangkapan layar penggalangan dana di Kitabisa yang diinisiasi Andrea Dian. Donasi yang terkumpul lewat sudah mencapai Rp 51.184.441 hingga Jumat (23/7/2021) malamKitabisa.com Tangkapan layar penggalangan dana di Kitabisa yang diinisiasi Andrea Dian. Donasi yang terkumpul lewat sudah mencapai Rp 51.184.441 hingga Jumat (23/7/2021) malam
Fara mengungkapkan sejumlah tips yang dapat dilakukan donatur sebelum memberikan donasi untuk memastikan dana yang diberikan tepat sasaran.

"Yang harus dilihat donatur di Kitabisa itu, penggalang dana sudah terverifikasi belum. Kita ada centang biru itu sudah terverifikasi identitas dan dokumen medisnya," jelas dia.

Fara menyarankan, donatur dapat mempertimbangkan memberi bantuan ke yayasan atau rumah sakit jika tidak yakin berdonasi ke satu individu. Instansi semacam ini akan lebih mudah dikontrol legalitasnya.

Di sisi lain, Kitabisa juga menyediakan fitur Laporkan di setiap halaman penggalangan dana bagi donatur atau masyarakat yang menduga ada penggalangan dana yang mencurigakan.

Donatur juga dapat melaporkan dugaan tersebut secara anonim melalui media sosial Kitabisa. Pihaknya terbuka 24 jam menerima laporan penggalangan dana mencurigakan dan akan mengusutnya.

Baca juga: Ramai soal Pemilik Xpander Tabrak Porsche Disebut Lakukan Galang Dana, Ini Penjelasan Kitabisa

Sanksi pelanggaran donasi

Lebih lanjut, Fara menyebut penggalang dana yang mencurigakan akan diinvestigasi langsung oleh tim Kitabisa. Jika terbukti melakukan penipuan atau penyalahgunaan donasi, orang tersebut akan diberi sanksi.

"Penggalangan dananya ditutup. Donasi yang ada akan ditahan dulu (agar tidak ditarik). Akun dia diblokir dan tidak bisa lagi digunakan di kemudian hari," terangnya.

Selain itu, penggalang dana yang melakukan penipuan wajib mengembalikan donasi yang didapat. Kitabisa akan meminta orang tersebut membuat perjanjian bermaterai dengan disaksikan perangkat daerah sekitar penggalang dana.

"Bagi donatur yang dirugikan, kami memberikan garansi pengembalian donasi. Biasanya di email atau halaman Kitabisa. Donatur yang ingin dananya dikembalikan akan diminta mengisi form," jelasnya.

Pengembalian dana dapat dilakukan dengan memberikan uang milik donatur atau menyalurkan donasi tersebut ke penggalangan dana lainnya.

Pihak Kitabisa memberlakukan jangka waktu pengembalian dana kepada donatur yang disepakati bersama penggalang dana.

Hingga dana dikembalikan, Kitabisa dibantu perangkat daerah akan mengawasi pengembalian dana dari penerima donasi yang melakukan pelanggaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com