Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Makan Kue Kering Berlebihan, Ketahui Sebelum Lebaran

Kompas.com - 19/03/2024, 20:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salju menjadi sajian di meja tamu saat Lebaran.

Usai shalat Idul Fitri, masyarakat Indonesia punya kebiasaan mengunjungi sanak saudara untuk bersilaturahmi. Biasanya, kue kering tersebut menjadi suguhan bagi tamu yang datang.

Namun, makan kue kering berlebihan secara terus-menerus dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan.

Lalu, apa saja efek makan kue kering berlebihan saat Lebaran?

Baca juga: Sejarah Kue Kering yang Identik dengan Perayaan Lebaran di Indonesia, Apa Saja Jenisnya?


Efek makan kue kering

Kue kering Lebaran punya rasa enak ketika dikonsumsi. Namun, kudapan ini tentu tidak boleh dimakan berlebihan. Berikut sejumlah efek samping dari makan kue kering terlalu banyak.

1. Berat badan naik

Dikutip dari Eat This Not That, makanan olahan seperti kue kering kemasan mengandung zat pemanis dengan fruktosa tinggi.

Penelitian membuktikan, konsumsi pemanis fruktosa dalam porsi banyak dapat menimbulkan kenaikan berat badan secara signifikan. Ini bahkan lebih berpengaruh bagi berat badan daripada konsumsi gula meja atau sukrosa.

Oleh karena itu, makan lebih dari satu kue dalam satu waktu atau mengonsumsi beberapa kue sepanjang hari dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak diinginkan.

2. Ketagihan

Orang yang makan banyak kue kering dalam satu waktu akan merasa ingin makan lebih banyak kue tersebut dan lama-kelamaan ketagihan.

Hal ini terjadi karena orang yang makan kue manis dengan kadar gula tinggi akan mengalami peningkatan glukosa dalam darah. Lonjakan gula darah menyebabkan gangguan otak yang membuat orang itu ingin lebih banyak makanan makanan tersebut.

Jika keinginan tersebut tidak dihentikan atau dicegah, seseorang dapat ketagihan makan kue kering dan mengonsumsi gula secara berlebihan.

3. Cepat lapar

Selanjutnya, makan kue kering secara terus menerus justru akan membuat seseorang cepat merasa lapar. Kondisi demikian muncul karena kue yang dikonsumsi rendah serat.

Makanan yang tinggi serat akan membuat perut kenyang lebih lama dan mengurangi keinginan mengemil. Sebaliknya, makanan rendah serat membuat tubuh cepat lapar. Padahal, makan terlalu banyak akan dapat menambah berat badan.

Sementara itu, makanan yang kaya serat juga membantu melawan risiko terkena penyakit jantung dan kanker.

4. Picu masalah kesehatan kronis

Selain itu, mengonsumsi kue kering dalam jumlah banyak setiap hari akan mengganggu kesehatan jangka panjang. Orang yang mengonsumsinya dapat terkena obesitas dan diabetes tipe 2.

Penelitian juga membuktikan, orang yang banyak mengonsumsi gula dari kue kering memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk meninggal akibat penyakit jantung.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com