Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Kaki 15.000 Langkah Seminggu Bisa Memperpanjang Umur 3 Tahun

Kompas.com - 18/03/2024, 07:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penelitian yang dilakukan London School of Economics (LSE) menyebutkan, seseorang yang rutin melakukan jalan kaki 15.000 langkah seminggu bisa memperpanjang umur hingga tiga tahun. 

Penelitian yang dilakukan LSE mengambil sampel satu juta anggota Vitality di Inggris dan Afrika Selatan pada 2013-2023.

Hasilnya mereka menyimpulkan, seseorang yang rutin jalan kaki 15.000 langkah dalam seminggu mampu menambah umur 2,5 tahun bagi pria yang tidak aktif dan 3 tahun bagi wanita yang tidak aktif.

"Kebiasaan sehat dapat memperpanjang kualitas dan panjangnya usia," kata pendiri Discovery Vitality Adrian Gore dilansir dari Mens Journal.

Metodologi penelitian

Dalam penelitian itu, responden diminta untuk berjalan kaki 5.000 langkah sebanyak tiga kali dalam seminggu selama dua tahun.

Hasilnya, harapan hidup mereka mereka yang rutin jalan kaki bertambah, yakni 2,5 tahun bagi laki-laki dan 3 tahun bagi perempuan. Jalan kaki yang dilakukan secara rutin juga bisa mengurangi biaya perawatan kesehatan hingga 13 persen.

Baca juga: Berapa Lama Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Manfaat jalan kaki mencegah penyakit kronis

Para ahli dari LSE dan perusahaan asuransi kesehatan Vitality menemukan, manfaat jalan kaki untuk memperpanjang umur paling terasa pada orang lanjut usia atau lansia.

Dikutip dari The Telegraph, orang yang berusia 65 tahun ke atas dapat mengurangi risiko kematian sebesar 52 persen jika mereka memiliki kebiasaan jalan kaki 7.500 langkah tiga kali atau lebih dalam seminggu.

Angka ini turun menjadi 38 persen pada kelompok usia 45 hingga 65 tahun dan 27 persen pada populasi secara keseluruhan.

Di sisi lain, jalan kaki juga terbukti efektif untuk menurunkan risiko kematian dini akibat penyakit kronis, seperti jantung, obesitas, dan diabetes tipe 2.

Para peneliti menemukan, penderita diabetes tipe 2 yang berusia 55 tahun dapat mengurangi risiko kematian sebesar 40 persen jika berjalan kaki 5.000 langkah tiga kali seminggu.

Penelitian yang dilakukan pada satu juta orang selama 10 tahun itu juga mengungkapkan bahwa manfaat berjalan kaki meningkat pada orang yang berjalan 7.500 langkah lebih dari empat kali seminggu.

Hasil itu menunjukkan bahwa jalan kaki untuk menjaga kesehatan tidak perlu dilakukan sebanyak 10.000 langkah per hari.

Dengan melakukan jalan kaki 15.000 langkah dalam seminggu, Anda sudah bisa merasakan manfaat jalan kaki untuk memperpanjang umur.

Hasil penelitian tersebut mematahkan pendapat di Jepang pada 1960-an yang menyatakan bahwa diperlukan jalan kaki 10.000 langkah per hari untuk menjaga kesehatan tubuh.

Baca juga: Jalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Bisa Kurangi Risiko Bahaya Duduk Terlalu Lama

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com