KOMPAS.com - Ikan asin menjadi salah satu santapan favorit masyarakat Indonesia karena rasanya yang gurih dan renyah.
Cara membuat ikan asin yang melalui penggaraman membuat olahan ini lebih awet, sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu lebih lama daripada ikan segar.
Bukan hanya memiliki rasa yang enak, ikan asin turut menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan.
Namun demikian, makan ikan asin secara berlebihan juga berpotensi memberi efek samping yang tak diinginkan.
Lantas, apa saja efek samping ikan asin?
Baca juga: 6 Jenis Ikan Bermanfaat untuk Otak, Bantu Cegah Penuaan Otak
Dilansir dari laman Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, olahan ikan asin terbuat dari berbagai macam ikan, mulai dari berukuran kecil hingga besar.
Ikan berukuran kecil yang biasa diolah dengan cara ini, antara lain petek dan teri, sedangkan ikan sedang seperti kembung dan layang.
Sementara itu, beberapa ikan besar yang kerap diolah menjadi ikan asin oleh masyarakat, termasuk, tenggiri, tongkol, cakalang, manyung, dan sebagainya.
Seperti pengasinan daging lain, ikan asin secara umum menyediakan protein hewani tak mudah basi karena telah diawetkan.
Konsumsi ikan asin, terlepas dari jenisnya, menambah asupan beberapa nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti energi atau kalori, protein, dan lemak.
Olahan ini juga kaya akan kalsium dan fosfor, dua mineral penting yang berperan dalam menjaga tulang serta gigi agar tetap kuat dan sehat.
Merujuk Data Komposisi Pangan Indonesia Kementerian Kesehatan, berikut nutrisi yang terkandung dalam 100 gram ikan asin secara umum dengan 70 persen bagian dapat dimakan:
Tak jauh berbeda, berikut komposisi gizi pangan 100 gram ikan asin cakalang dengan berat badan dapat dimakan 70 persen:
Baca juga: Cara Paling Sehat Masak Ikan, Ketahui agar Nutrisi Tak Berkurang!