KOMPAS.com - Perubahan napas secara tiba-tiba saat menaiki tangga, sering dirasakan oleh banyak orang.
Akibatnya, napas pun menjadi ngos-ngosan dan mudah lelah.
Sekilas, hal itu terdengar wajar terjadi. Namun, ngos-ngosan saat jalan kaki menaiki tangga bisa menyebabkan gejala sesak napas.
Gejala tersebut disebabkan oleh berbagai alasan, baik dari kondisi medis maupun lingkungan.
Lantas, apa alasan napas ngos-ngosan dan mudah lelah saat menaiki tangga?
Baca juga: 7 Manfaat Jalan Kaki, Turunkan Risiko Obesitas dan Penyakit Jantung
Dilansir dari Health, jalan kaki menaiki tangga membuat organ jantung dan paru-paru bekerja lebih keras.
Organ paru-paru membantu mengalirkan oksigen ke darah, sementara jantung memompa darah beroksigen ke seluruh tubuh. Kedua aktivitas ini membutuhkan lebih banyak energi.
Di sisi lain, jalan kaki menaiki tangga membuat Anda menggerakkan beban tubuh dengan otot kaki.
Para peneliti menemukan, menaiki tangga terus menerus membutuhkan sembilan kali lipat energi yang dibutuhkan.
Baca juga: 8 Manfaat Jalan Kaki untuk Menurunkan Gula Darah Menurut Ahli
Napas ngos-ngosan saat jalan kaki juga bisa disebabkan karena melewatkan pemanasan.
Saat Anda menaiki tangga dan belum melakukan pemanasan apa pun, tubuh akan mengalami perubahan mendadak dalam kebutuhan oksigen, dikutip dari Self.
Lonjakan permintaan ini dapat dengan cepat meningkatkan detak jantung dan laju pernapasan.
Saat menaiki tangga, Anda akan menggerakkan otot-otot terbesar dalam tubuh, termasuk otot bokong, paha depan, dan betis. Kegiatan ini juga melibatkan otot inti tubuh.
Semakin curam tangga yang Anda lalui, semakin sulit pula otot-otot tersebut harus bekerja.
Hal ini karena jalan kaki mengambil langkah yang lebih besar mengharuskan Anda merekrut lebih banyak serat otot.