Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Thailand Masih Bisa Ekspor Beras meski Dilanda El Nino?

Kompas.com - 29/02/2024, 19:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, kenaikan harga beras di Indonesia salah satunya disebabkan karena fenomena Super El Nino. 

El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) yang dapat memberikan dampak iklim dan cuaca di Indonesia. Fenomena alam ini memicu terjadinya kekeringan.

"Beras ini (harganya naik) di semua negara ya, karena perubahan iklim, ada super El Nino, kemudian 22 negara stop tidak mengekspor berasnya sehingga terjadi keguncangan harga beras," kata Jokowi di Pasar Pagi Purworejo, Selasa (2/1/2024).

Jokowi mengatakan, kenaikan harga beras disebut tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga dialami banyak negara. 

Thailand dilanda El Nino tapi masih ekspor beras

Namun meskipun sama-sama mengalami cuaca ekstrem dan dilanda El Nino, Thailand masih mampu mengekspor beras pada 2023.

Merujuk laporan Nasdaq, Kementerian Perdagangan Thailand mengatakan, mereka mampu mencatatkan ekspor beras sebesar 44 persen pada Januari 2024.

Jumlah tersebut bahkan diklaim meningkat dibandingkan tahun 2023 sebesar 1,12 juta metrik ton, namun Kementerian Perdagangan Thailand tidak menyebutkan jumlah pastinya.

Di sisi Lain, ekspor beras Thailand juga mengalami kenaikan pada 2023 sebesar 13,6 persen secara year on year menjadi 8,76 juta metrik ton melampaui target 8 juta ton.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan Indonesia yang mengalami penurunan produksi beras yang menyebabkan harga beras di pasaran melonjak.

Lalu, apa alasan Thaliand masih bisa ekspor beras meski sama-sama dilanda El Nino seperti Indonesia?

Baca juga: Beras Saset 200 Gram Seharga Rp 2.500 Disebut Segera Hadir di Pasaran, Ini Kata Bulog

Penyebab Thailand masih bisa ekspor beras

Guru Besar bidang Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Subejo mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan Thailand masih bisa mengekspor beras.

Alasan yang pertama karena jumlah penduduk Indonesia sangat besar mencapai 273 juta jiwa dengan total produksi beras 34 juta ton.

Subejo menjelaskan, rasio beras Indonesia per kapita mencapai 124 kg per orang per tahun.

Kondisi tersebut berbeda dengan Thailand yang jumlah penduduknya 71 juta jiwa dengan total produksi beras sebanyak 19,8 juta ton.

"Sehingga rasio jauh lebih besar 278 kg per orang per tahun," kata Sybejo kepada Kompas.com, Rabu.

Thailand lebih siap hadapi El Nino

Pihaknya juga menyebutkan, Thailand masih mampu mengekspor beras walau dilanda El Nino karena negara ini lebih siap menghadapi fenomena tersebut.

Thailand melakukan sejumlah cara guna menghadapi El Nino adalah menyiapkan sistem irigasi yang lebih baik, inovasi benih yang tahan kekeringan, dan skala usaha pertanian yang lebih besar sehingga lebih efisien.

"Menurut berbagai laporan tahun 2023 Thailand merupakan eksportir terbesar sekitar 8 juta ton ke pasar global," jelas Subejo.

Baca juga: Ilmuwan Korsel Kembangkan Beras Hibrida yang Mengandung Protein Daging Sapi

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com