Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikenakan Menlu Retno Marsudi Saat Dukung Palestina di ICJ, Apa Makna Keffiyeh?

Kompas.com - 25/02/2024, 10:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi tampil dengan setelan hitam dan keffiyeh mengalungi leher saat menyampaikan argumen di Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda, Jumat (23/2/2024) waktu setempat.

Keffiyeh adalah penutup kepala dan syal bermotif kotak-kotak hitam putih yang menjadi simbol perlawanan masyarakat Palestina atas Israel.

Penggunaan syal keffiyeh ini dinilai senada dengan agenda Indonesia untuk berdiri di sisi Palestina.

Retno pun mendesak ICJ menyatakan pendudukan Israel di Palestina sebagai tindakan ilegal, serta meminta Isarel menghentikan sepenuhnya, tanpa syarat, dan segera atas tindakan dan kebijakan yang melanggar hukum di Palestina.

"Mengingat sifat pendudukan yang ilegal, penarikan diri Israel tidak boleh dilakukan dengan prasyarat atau tunduk pada negosiasi apa pun. Mereka harus mundur sekarang! Saya ulangi, mereka harus mundur sekarang!" kata Retno, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (24/2/2024).

Lantas, bagaimana makna dan sejarah keffiyeh yang dikenakan Menlu Retno Marsudi di ICJ?

Baca juga: Daftar Negara yang Hentikan Donasi ke UNRWA untuk Bantu Palestina


Makna keffiyeh yang dikenakan Menlu RI

Dilansir dari laman NPR, keffiyeh atau dikenal juga sebagai hatta bagi banyak warga Palestina melambangkan kerinduan akan kebebasan, serta mencerminkan sejarah tanah mereka.

Sementara itu, bagi warga di luar Palestina, kain ini dianggap sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Keffiyeh atau kufiyeh diterjemahkan secara harfiah menjadi "berhubungan dengan Kufah", sebuah kota di Irak, tempat kain ini diperkirakan berasal.

Selama berabad-abad di Palestina, kain ini dipakai sebagai hiasan kepala praktis oleh petani laki-laki untuk membantu melindungi dari sengatan Matahari, dingin, debu, dan pasir.

Keffiyeh muncul dengan pola tenun yang khas dalam berbagai warna, meski selama satu abad terakhir warna hitam dan putih menjadi identik dengan orang Palestina.

Warga perkotaan Palestina lebih sering mengenakan tarboush atau fez, topi merah berkucir yang dahulu merupakan topi nasional Turkiye.

Baca juga: Kenapa Semangka Jadi Simbol Dukungan kepada Palestina?

Pakar pakaian Palestina dan peneliti senior di Metropolitan Museum of Art, Wafa Ghnaim menjelaskan, keffiyeh pertama digunakan sebagai simbol politik selama Revolusi Arab di Palestina pada 1936.

Revolusi Arab di Palestina merupakan sebuah pemberontakan melawan pemerintahan Inggris yang mencakup tuntutan kemerdekaan dan diakhirinya imigrasi Yahudi.

Pada saat itu, sebagian besar perlawanan bersenjata terjadi di desa-desa, dan para pejuang mengenakan keffiyeh untuk menyembunyikan ciri-ciri mereka.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com