Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Pertahanan Jepang Kini Membolehkan Tentaranya Miliki Rambut Panjang, Apa Alasannya?

Kompas.com - 19/02/2024, 19:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Jepang mengizinkan tentaranya untuk memiliki rambut lebih panjang mulai April 2024.

Dikutip dari BBC, Minggu (18/2/2024), setelah peraturan tersebut berlaku, Kementerian Pertahanan Jepang memperbolehkan laki-laki memiliki rambut lebih panjang di bagian depan namun tetap pendek di bagian bawah dan samping.

Sementara itu, tentara wanita boleh memiliki rambut panjang selama tidak mengganggu penggunaan helm atau topi.

Rambut panjang yang dimiliki tentara perempuan Jepang harus diikat dan tidak boleh digerai ketika sedang menggunakan seragam dinas.

Aturan ini sudah dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara pada pertemuan panel ahli pada Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Resesi Seks, 68 Persen Pasutri di Jepang Tidak Berhubungan Intim


Baca juga: Jepang Resmi Alami Resesi Ekonomi, Ini Penyebabnya

Alasan pelonggaran peraturan

Kihara menuturkan bahwa alasannya menerapkan aturan tersebut karena saat ini Jepang sedang menghadapi kekurangan tenaga kerja yang serius.

“Kami (pertahanan negara) menyadari persaingan dengan pihak lain, termasuk sektor swasta, untuk mendapatkan talenta terbaik,” ungkap Kihara, dilansir dari BBC.

Lebih lanjut, Kihara mengatakan bahwa penerapan aturan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan kerja bagi setiap tentara Jepang.

Saat ini Kementerian Pertahanan Jepang tengah menghadapi isu minimnya masyarakat yang mau bergabung sebagai tentara.

Dikutip dari South China Morning Post, Rabu (24/1/2024), hingga Maret 2023, hanya ada 4.300 pria dan wanita yang bergabung dengan militer Jepang dengan kontrak jangka tetap.

Padahal, Jepang menargetkan ada 9.245 pendaftar tentara untuk mengisi posisi yang kosong.

Kekurangan pendaftar tentara pada 2023 merupakan masalah yang paling serius sejak statistik tersebut pertama kali dikumpulkan pada tahun 2009.

Beberapa pengamat memperkirakan jumlah masyarakat yang mendaftar sebagai tentara akan semakin menurun pada 2024.

Padahal, Jepang sendiri kini sedang menghadapi memburuknya keamanan di tingkat regional, dikutip dari Japan Times, Sabtu (17/2/2024).

Hal ini disebabkan oleh pesatnya pembangunan militer China serta perluasan program rudal dan nuklir Korea Utara.

Baca juga: 4 Kebiasaan Sederhana Orang Jepang untuk Menjaga Berat Badan

Halaman:

Terkini Lainnya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com