Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral, Filter Kamera TikTok Disebut Bisa Rekam Hantu Berumur 800 Tahun, Ini Kata Ahli

Kompas.com - 29/01/2024, 06:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang menampilkan seorang pria dan “hantu” yang terdeteksi filter kamera TikTok, ramai diperbincangkan di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @abram*** pada Jumat (26/1/2024).

Dalam video tersebut, tampak seseorang sedang mencoba filter ekspresi di kamera pada aplikasi TikTok.

Saat sedang merekam berbagai ekspresi yang ia tampilkan, pengunggah dibuat kebingungan dengan filter yang mendeteksi seorang pria berusia 811 tahun.

Padahal dalam video tersebut, hanya ada seorang laki-laki yang merupakan pengunggah.

“Hantu berumur 811 tahun terdeteksi kamera,” tulis keterangan dalam unggahan.

Lantas, benarkah hantu bisa terdeteksi dalam kamera?

Baca juga: Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya


Penjelasan ahli

Dosen Ilmu Komputer Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Rosihan Ari Yuana mengatakan, filter kamera dalam sebuah aplikasi akan menggunakan machine learning agar dapat mendeteksi karakter wajah dari manusia.

Untuk mampu mendeteksi wajah, aplikasi tersebut harus dilatih terlebih dulu dengan diberi banyak sampel foto dengan berbagai ekspresi wajah.

Nantinya, semakin banyak data yg diberikan kepada mesin untuk dipelajari, semakin banyak pula data yang mendekati valid.

Lebih lanjut, deteksi mendeteksi wajah hantu mungkin bisa dipelajari dari data atau foto yang beredar di internet.

Namun, hingga saat ini belum ada satu pun teknologi filter di computer vision yang memang bisa mendeteksi hantu secara valid.

“Jadi dapat dikatakan wajah hantu yang beredar di mesin pencarian itu belum ada yang valid,” ungkap Rosihan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/1/2024).

Baca juga: Cara Menggunakan Efek AI Outpainting yang Sedang Tren di TikTok

Dalam video viral tersebut, ia menyebut adanya potensi error pada filter atau adanya kesalahan pada algoritma aplikasi.

Hasilnya, akan ada kesalahan pada sensor dan false positive, yaitu kesalahan pada algoritma program yang menyatakan adanya gejala, sinyal, atau objek yang sebetulnya tidak ada.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com