KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berpotensi melanda sejumlah wilayah di Indonesia.
Potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, petir, dan angin kencang ini terjadi pada Kamis (25/1/2024) dan Jumat (26/1/2024).
Cuaca ekstrem ini akibat dari Siklon Tropis Anggrek yang terpantau di Samudera Hindia barat daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 35 knots, tekanan 994 hPa, dan pergerakan ke arah selatan-barat daya menjauhi wilayah Indonesia.
Siklon tropis ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di Samudera Hindia barat daya Bengkulu, sekitar siklon tropis.
Karena itu, intensitas Siklon Tropis Anggrek diprakirakan meningkat dalam 24 jam.
Baca juga: BMKG Ungkap Alasan Hawa Gerah Saat Musim Hujan
Selain itu, terdapat sirkulasi siklonik di Carpentaria yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Samudera Hindia selatan Pulau Timor hingga Laut Aru.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari di Laut China Selatan, di Laut Andaman, dari Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Tenggara, dari Laut Jawa hingga Laut Flores, dari Laut Natuna hingga Kepulauan Bangka Belitung, dari Filipina bagian selatan hingga Laut Sulawesi, dari Kalimantan Tengah hingga Laut Jawa.
Selain itu, daerah konvergensi juga terpantau dari Jawa Barat hingga Jawa Timur, dari Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Tenggara, dari Perairan Utara Pulau Halmahera hingga Pulau Seram, dari Teluk Cenderawasih hingga Papua, dan dari Laut Banda hingga Laut Arafuru, di Samudra Hindia selatan NTT, dan di Teluk Carpentaria.
Daerah konfluensi terpantau berada di Pesisir Utara Kepulauan Nusa Tenggara, Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, Laut Timor, dan Papua.
BMKG mengungkapkan, sirkulasi siklonik juga memicu adanya daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut Arafuru.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut,” bunyi keterangan BMKG.
Baca juga: Cuaca Panas Belum Berlalu, BMKG Ungkap Potensi Kenaikan Suhu Bumi pada 2024
Wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang:
Wilayah berpotensi hujan, petir, dan angin kencang:
Wilayah berpotensi angin kencang:
Baca juga: Warganet Soroti Cuaca yang Sebentar Hujan Sebentar Panas, Apa Penyebabnya?
Wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang:
Wilayah berpotensi hujan, petir, dan angin kencang:
Wilayah berpotensi angin kencang:
Baca juga: Peneliti BRIN Sebut Hujan Deras di Bandung sebagai Orkestra Hujan, Kok Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.