Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Pesawat Bangun di Negara yang Salah Saat Inggris dan Irlandia Diterjang Badai Isha

Kompas.com - 23/01/2024, 15:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badai Isha yang menerjang Eropa beberapa hari terakhir menyebabkan ribuan penumpang pesawat menyadari bahwa mereka berada di negara yang salah ketika terbangun.

Pasalnya, penerbangan mereka dialihkan ke kota atau negara lain akibat dahsyatnya terjangan badai Isha yang membuat pesawat tidak dapat mendarat di destinasi seharusnya.

Bandara di Irlandia dan Inggris adalah yang paling terdampak badai tersebut. Badai Isha menyebabkan embusan angin mencapai kecepatan 90 mph.

Ryanair, maskapai yang berbasis di Dublin, Irlandia menjadi salah satu pihak yang merugi akibat badai tersebut.

Kepala Komunikasi Bandara Dublin, Kevin Cullinane, mengatakan Ryanair membatalkan 166 penerbangan pada Minggu (21/1/2024) akibat badai Isha.

Selain itu, Bandara Dublin juga mengalihkan 36 penerbangan di mana 34 pesawat harus go around atau membatalkan pendaratan untuk mencoba berputar kembali supaya dapat landing.

"Angka-angka tersebut menjelaskan pemandangan luar biasa yang terjadi saat pesawat berusaha menyelesaikan penerbangan mereka dari dan ke Irlandia," tulis CNN dalam laporannya.

Baca juga: Boeing Bermasalah Lagi, Atlas Air Mendarat Darurat di Miami Usai Mesin Terbakar Saat Terbang

Jadwal penerbangan kacau balau

Seorang reporter dari Irish Sun, Nicola Bardon yang merasakan dampak badai Isha mengatakan, penerbangannya menggunakan Ryanair menjadi sembilan jam dari durasi seharusnya yang hanya 45 menit.

Hal tersebut ia alami ketika menumpang Ryanair dari Manchester, Inggris menuju Dublin dengan ajarak 160 mil atau sekitar 257 kilometer.

Situasi yang sama juga terjadi pada penerbangan Ryanair dari Dublin ke Edinburgh, Skotlandia, yang berjarak sekitar 200 mil atau sekitar 321 kilometer.

Insider melaporkan, setelah berputar-putar di atas ibu kota Skotlandia, pesawat tersebut dialihkan ke Koln, Jerman yang berjarak 540 mil atau sekitar 849 kilometer.

Pengalihan penerbangan yang membuat jarak tempuh paling jauh dialami oleh Ryanair penerbangan 5911.

Pesawat tersebut seharusnya tiba di Dublin dari Kepulauan Canary, namun harus mendarat di Bordeaux, Perancis.

Padahal, penerbangan ke Bordeaux memakan jarak 640 mil atau sekitar 1.029 kilometer yang hampir setara dengan jarak New York ke Indiana, AS.

Baca juga: Detik-detik Pesawat Japan Airlines Terbakar Terekam Kamera Penumpang dari Dalam Kabin

Ryanair minta maaf

Hal lain yang tidak biasa juga dialami penerbangan Ryanair dari Kopenhagen, Denmark menuju ke Dublin.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com