Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Sakit Kepala Saat Bangun Pagi? Ini Penyebabnya

Kompas.com - 18/12/2023, 20:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Sakit kepala di pagi hari dapat terjadi karena berbagai alasan. Seseorang bisa mengalaminya sesekali karena kurang tidur, saat stres, bahkan bisa mengalaminya secara teratur.

Dilansir dari laman Healthline, sakit kepala saat bangun pagi mungkin disebabkan oleh perubahan fisiologi pada tubuh.

Di pagi hari, tingkat pengurangan rasa sakit internal tubuh diturunkan. Selain itu, tubuh bisa memproduksi lebih banyak adrenalin selama waktu ini, sehingga menyebabkan episode migrain.

Sakit kepala di pagi hari sering kali membuat seseorang terbangun setelah jam 4 pagi, atau mungkin muncul tepat saat mereka bangun.

Serangan migrain adalah jenis sakit kepala paling umum dan paling sering terjadi di pagi hari. Gangguan dan masalah tidur dapat memicu sakit kepala, terutama migrain.

Penelitian yang muncul menunjukkan bahwa gangguan tidur dapat memicu episode migrain dan menjadi pendahulu penyakit migrain dalam beberapa tahun.

Baca juga: 5 Manfaat Positif jika Anda Rutin Bersepeda di Pagi Hari


Penyebab sakit kepala saat bangun pagi

Saat seseorang bertransisi dari tidur ke kondisi terjaga, bagian otak juga mulai “bangun”. Otak menjadi lebih responsif terhadap perubahan posisi tubuh, sentuhan, dan suara.

Selama periode sensitivitas yang meningkat ini, seseorang mungkin lebih rentan terhadap rasa sakit.

Dikutip dari laman Sleep Foundation, berikut adalah beberapa penyebab umum seseorang mengalami sakit kepala ketika bangun pagi:

  • Sleep apnea. Sakit kepala di pagi hari adalah gejala umum sleep apnea obstruktif (OSA)
  • Mendengkur
  • Kurang tidur dan insomnia
  • Gangguan ritme sirkadian
  • Tidur berlebihan dapat memengaruhi sakit kepala di pagi hari
  • Migrain, atau sakit kepala berulang dengan tingkat keparahan dari sedang hingga parah
  • Bruxism atau menggeretakkan gigi saat tidur
  • Postur dan posisi tidur yang dapat memicu ketegangan
  • Tidur dalam kondisi mabuk
  • Efek samping dari beberapa obat dan suplemen tertentu.

Baca juga: Gejala Stroke di Pagi Hari, Muncul Saat Bangun Tidur

Jenis sakit kepala di pagi hari

Penyebab sakit kepala saat bangun tidur.iStockphoto/Phira Phonruewiangphing Penyebab sakit kepala saat bangun tidur.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa jenis sakit kepala yang umum terjadi saat bangun pagi:

1. Migrain

Sakit kepala jenis ini biasanya terasa seperti rasa berdenyut hebat di satu sisi kepala. Rasa sakitnya biasanya sangat hebat dan seringkali disertai gejala mual dan pusing.

2. Sakit kepala tegang

Kondisi di mana kepala Anda seolah-olah “diremas” oleh ikatan yang kencang. Sakit kepala ini lebih merupakan tekanan yang konsisten di seluruh kepala Anda.

Rasa sakitnya bisa berkisar dari ringan hingga hebat. Meskipun ringan, kondisinya tetap mengganggu.

Baca juga: Dampak Negatif Insomnia terhadap Kesehatan Mental

3. Sakit kepala cluster

Jika Anda merasakan sakit parah di satu sisi kepala, yang kemudian hilang dengan cepat dan kembali lagi dengan parah, bisa jadi itu adalah sakit kepala cluster.

Ini juga umum terjadi setelah bangun tidur dan dapat berlangsung antara 15 menit hingga empat jam.

4. Sakit kepala hipnik

Meskipun jarang terjadi, sakit kepala jenis ini juga biasanya terjadi di pagi hari dan menyerang tepat saat Anda sedang tertidur lelap dan membangunkan Anda.

Hal ini bisa terjadi setiap malam, terkadang lebih dari sekali dalam semalam, atau bahkan menjelang pagi.

Baca juga: 7 Penyebab Insomnia yang Sering Disepelekan, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com