KOMPAS.com - Seseorang yang terkena gigitan hewan seperti anjing, kucing, atau monyet bisa berpotensi mengalami gangguan rabies.
Rabies dapat mengakibatkan penderitanya mengalami berbagai gejala, salah satunya fobia air atau hydrophobia.
Hydrophobia atau hidrofobia adalah bentuk fobia atau ketakutan yang tidak masuk akal dan berlebihan terhadap air.
Lalu, apa itu hidrofobia dan mengapa terjadi pada pasien rabies?
Baca juga: Tanda-tanda Kucing Terkena Rabies, Apa Saja?
Hidrofobia merupakan gejala klinis yang dialami manusia penderita rabies. Dikutip dari situs Pusat Informasi Bioteknologi Nasional AS (NCBI), pasien rabies akan mengalami gejala lainnya.
Gejala khas rabies pada manusia, antara lain meliputi:
Kondisi hidrofobia ini berbeda dari aquaphobia atau ketakutan terhadap air pada umumnya yang terjadi akibat masalah psikologis.
Dikutip dari situs CPD Online College (20/10/2022), fobia air yang terjadi karena masalah psikologis akan mengalami gejala lain seperti merasa takut, cemas, dan panik.
Sementara penderita rabies tidak merasakannya karena lebih berupa kondisi fisiologis daripada psikologis.
Hidrofobia terjadi pada tahap akhir pertumbuhan virus rabies di tubuh penderita. Hal tersebut menyebabkan kejang dan rasa sakit di tenggorokan saat minum atau berpikir untuk minum air.
Baca juga: Benarkah Penderita Rabies Takut Air dan Cahaya? Dokter Berikan Penjelasannya
Dilansir dari Medical News Today (26/4/2023), penyebab takut air adalah penyakit tersebut menyebabkan kejang hebat di tenggorokan saat seseorang mencoba menelan.
Tak hanya itu, pikiran untuk menelan air juga dapat dapat menyebabkan kejang. Kondisi tersebut menimbulkan kesan penderita hidrofobia takut terhadap air.
Kejang di tenggorokan yang menyakitkan dapat mengakibatkan ketakutan atau kepanikan ekstrem ketika orang tersebut melihat, merasakan, mengecap, atau mendengar air.
Rasa sakit dan sulit menelan kemungkinan besar menyebabkan orang tersebut tidak mau minum air.
Hidrofobia mencegah penderita rabies menelan kelebihan air liurnya dengan cara minum atau berkumur dengan air.
Akibatnya, virus tetap ada di mulut dan bisa menyebar ke lingkungan sekitar sehingga meningkatkan penyebaran rabies.
Baca juga: Bagaimana Pertolongan Pertama Digigit Hewan Penular Rabies?