Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Disebut Anies Tidak Tahan Jadi Oposisi, Apa Arti Oposisi?

Kompas.com - 13/12/2023, 16:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon presiden (capres) Anies Baswedan menyebut capres nomor urut dua yakni Prabowo Subianto tidak tahan menjadi oposisi.

Pernyataan tersebut disampaikan Anies dalam debat perdana capres 2024 pada Selasa (12/12/2023) bertempat di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta.

"Sayangnya, tak semua orang tahan untuk berada di posisi oposisi. Seperti disampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi. Beliau sendiri menyampaikan, bahwa tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha," kata Anies saat debat.

Mendengar pernyataan Anies tersebut, Prabowo yang sedang berdiri di panggung menunjukkan ekspresi meledek.

Anies dalam kesempatan ini juga mengatakan, sebuah demokrasi penting adanya pihak yang berada di sisi pemerintahan dan pihak yang bertindak sebagai oposisi.

Oposisi maupun bukan oposisi, keduanya menurut dia sama-sama berada dalam posisi terhormat. Pasalnya, dengan adanya oposisi akan selalu ada pandangan dan perspektif yang berbeda.

Lantas, sebenarnya apa arti oposisi itu?

Baca juga: Saat Prabowo dan Anies Saling Buka Kartu di Debat Capres-Cawapres...


Arti oposisi

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)oposisi adalah partai penentang di dewan perwakilan yang menentang dan mengkritik pendapat atau kebijaksanaan politik golongan yang berkuasa.

Sedangkan dikutip dari Kompas.com (11/5/2022), oposisi bisa diartikan sebagai pihak yang berada pada posisi berseberangan dari pemerintahan.

Oposisi dapat berupa satu atau gabungan partai yang memiliki posisi di luar koalisi pemerintah dalam periode tertentu.

Posisi oposisi biasanya ditentukan oleh ideologi dan visi misi dari partai.

Dikutip dari Harian Kompas (17/7/2019), oposisi memiliki fungsi strategis untuk menjaga demokrasi berjalan sesuai garisnya.

Adapun tugas dari oposisi adalah untuk mengontrol kebijakan pemerintah agar tak melenceng dari cita-cita bersama.

Baca juga: CEK FAKTA: Prabowo Klaim Tempatkan Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi di Posisi Teratas Visi-Misinya

Mengapa oposisi di dalam demokrasi perlu?

Oposisi diperlukan untuk menjaga agar tak terjadi kecenderungan politik yang menyerap semua kekuatan-kekuatan politik dalam barisan pemerintahan.

Oposisi penting untuk mewujudkan demokrasi yang ideal yakni adanya ruang kontrol bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com