Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini Arti Status Gunung Berapi di Indonesia

Kompas.com - 04/12/2023, 20:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Marapi yang berlokasi di Provinsi Sumatera Barat mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023).

Koordinator Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ahmad Basuki mengatakan, status gunung Marapi hingga kini masih berada pada level II (Waspada).

"Kita akan melihat perkembangan selanjutnya dari data-data pemantauan yang terlihat saat ini. Jika ada potensi erupsi yang lebih besar dari ini, maka ada kemungkinan (status) dinaikan," ujar  dihubungi Kompas.com, Senin (4/12/2023).

Sebagai informasi, status tersebut telah berlaku sejak 2011.

Bukan hanya Marapi, gunung berapi di Indonesia juga memiliki level status sesuai dengan kondisi masing-masing.

Lantas, apa sebenarnya arti dari status gunung berapi di Indonesia?

Baca juga: 11 Pendaki Meninggal Dunia Saat Gunung Marapi Meletus

Arti status pada gunung berapi

Gunung berapi memiliki empat level status, yakni normal, waspada, siaga, dan awas. Berikut artinya:

1. Level I (Normal)

Dikutip dari laman Indonesia Baik, status normal berarti gunung api tidak menunjukkan perubahan aktivitas secara visual, seismik, dan kejadian vulkanik.

Selain itu, gunung tersebut juga tidak mengalami letusan hingga kurun waktu tertentu.

Berdasarkan pengamatan dari hasil visual, kegempaan, dan gejala vulkanik lainnya, gunung pada status ini tidak memperlihatkan adanya kelainan.

Kendati demikian, ancaman bahaya masih bisa terjadi pada level ini, seperti gas beracun yang bisa muncul dari pusat erupsi, tergantung karakteristik masing-masing gunung api.

Dikutip dari laman ESDM, saat ini ada 47 gunung api yang berada dalam status normal.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Gunung Marapi dan Gunung Merapi

  1. Agung - Bali
  2. Ambang - Sulawesi Utara
  3. Anak Ranakah - Nusa Tenggara Timur
  4. Arjuno Welirang - Jawa Timur
  5. Batur - Bali
  6. Batutara - Nusa Tenggara Timur
  7. Bur Ni Telong - Aceh
  8. Ciremai - Jawa Barat
  9. Colo - Sulawesi Tengah
  10. Dieng - Jawa Tengah
  11. Ebulobo - Nusa Tenggara Timur
  12. Egon - Nusa Tenggara Timur
  13. Galunggung - Jawa Barat
  14. Gamkonora - Maluku Utara
  15. Gede - Jawa Barat
  16. Guntur - Jawa Barat
  17. Ijen - Jawa Timur
  18. Ile Werung - Nusa Tenggara Timur
  19. Ili Boleng - Nusa Tenggara Timur
  20. Inierie - Nusa Tenggara Timur
  21. Iya - Nusa Tenggara Timur
  22. Kaba - Bengkulu
  23. Kelimutu - Nusa Tenggara Timur
  24. Kelud - Jawa Timur
  25. Kie Besi - Maluku Utara
  26. Lamongan - Jawa Timur
  27. Lereboleng - Nusa Tenggara Timur
  28. Lewotobi Laki-laki - Nusa Tenggara Timur
  29. Lewotobi Perempuan - Nusa Tenggara Timur
  30. Mahawu - Sulawesi Utara
  31. Papandayan - Jawa Barat
  32. Peut Sague - Daerah Istimewa Aceh
  33. Raung - Jawa Timur
  34. Rokatenda - Nusa Tenggara Timur
  35. Ruang - Sulawesi Utara
  36. Salak - Jawa Barat
  37. Seulawah Agam - Daerah Istimewa Aceh
  38. Sirung - Nusa Tenggara Timur
  39. Sorikmarapi - Sumatera Utara
  40. Sumbing - Jawa Tengah
  41. Sundoro - Jawa Tengah
  42. Talang - Sumatera Barat
  43. Tambora - Nusa Tenggara Barat
  44. Tandikat - Sumatera Barat
  45. Tangkoko - Sulawesi Utara
  46. Tangkuban Parahu - Jawa Barat
  47. Wurlali - Maluku

Baca juga: Ada 75 Pendaki Saat Gunung Marapi Meletus, Apakah Tidak Ada Larangan Pendakian?

2. Level II (Waspada)

Gunung berapi pada status ini, berarti menunjukkan adanya peningkatan aktivitas seismik dan muncul adanya kejadian vulkanik.

Selain itu, terdapat perubahan visual di sekitar kawah gunung berapi. Gangguan magmatik, tektonik, atau hidrotermal juga mulai terlihat pada status ini.

Perlu diketahui, erupsi bisa terjadi pada gunung dengan status Level II. Namun, letusan itu hanya menimbulkan ancaman bahaya di sekitar pusat erupsi, sesuai karakteristik masing-masing gunung api.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com