Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Faktor Stres Guru, Ini Perubahan Kurikulum dari Masa ke Masa di Indonesia

Kompas.com - 26/11/2023, 11:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat kaget saat mengetahui bahwa guru adalah profesi dengan tingkat stres yang lebih tinggi dibanding profesi lainnya.

Fakta itu diperolehnya setelah membaca sebuah riset internasional.

"Ini yang saya baca di Rand Corporation tahun 2022. Saya kaget juga setelah membaca bahwa tingkat stres guru itu lebih tinggi dari pekerjaan yang lain," tuturnya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (26/11/2023).

Hasil riset itu menunjukkan tiga faktor yang menyebabkan profesi guru lebih besar mengalami stres, yaitu tingkah laku murid, perkembangan teknologi, dan perubahan kurikulum.

Dunia pendidikan Indonesia bukan sekali dua kali melakukan perubahan kurikulum.

Oleh sebab itu, Jokowi mengingatkan Mendikbud Nadiem Makarim untuk berhati-hati terkait perubahan kurikulum.

Kurikulum Indonesia dari masa ke masa

Pendidikan Indonesia sudah mengalami lebih dari 10 perubahan kurikulum. Hal itu berkaitan dengan perkembangan zaman, mulai dari masa pasca kemerdekaan hingga saat ini.

Dilansir dari Sejarah Kurikulum di Indonesia karya Alhamuddin, berikut kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia:

Kurikulum pendidikan di masa Orde Lama

1. Kurikulum 1947: Rentjanan peladjaran 1947

Pada awal kemerdekaan, kurikulum dikenal dalam bahasa Belanda "leer plan" atau "rentjanan peladjaran".

Rentjanan peladjaran 1947 adalah pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda. Sekolah di Indonesia mulai menerapkan kurikulum ini pada 1950.

Kurikulum 1947 mengutamakan pendidikan watak dan kesadaran bernegara dan bermasyarakat. Materi pelajarannya berhubungan dengan kegiatan sehari-hari, dan perhatiannya terfokus terhadap kesenian pendidikan dan jasmani.

Baca juga: Bagaimana Kondisi Pendidikan Indonesia Saat Ini?

2. Kurikulum 1952: Rentjana Pelajaran Terurai 1952

Pada 1952, kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan dan diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952.

Sesuai namanya, kurikulum tersebut lebih merinci setiap mata pelajaran dan mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional.

Yang paling menonjol dan menjadi ciri khas dari kurikulum 1952 adalah setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

Silabus mata pelajarannya menunjukkan secara jelas bahwa seorang guru mengajar satu mata pelajaran.

3. Kurikulum 1964: Rentjana Pendidikan 1964

Menjelang 1964, pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia yang diberi nama Rentjana Pendidikan 1964.

Melalui penyempurnaan kurikulum ini, pemerintah berkeinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana.

Pancawardhana adalah pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan, dan jasmani.

Adapun mata pelajarannya diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi, yakni moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah.

Baca juga: Mengenal Karakteristik Kurikulum Merdeka, 3 Poin Kunci untuk Transformasi

Halaman:

Terkini Lainnya

Keputusan Wasit Shen Yinhao Disebut Tak Keliru, Ini Alasannya

Keputusan Wasit Shen Yinhao Disebut Tak Keliru, Ini Alasannya

Tren
Kronologi Kecelakaan di KM Tol Jakarta-Cikampek, 2 Orang Luka-luka

Kronologi Kecelakaan di KM Tol Jakarta-Cikampek, 2 Orang Luka-luka

Tren
Benarkah Infus 'Whitening' Bisa Membahayakan Ginjal? Ini Kata Dokter

Benarkah Infus "Whitening" Bisa Membahayakan Ginjal? Ini Kata Dokter

Tren
Jam Berapa Pertandingan Thomas Cup 2024 Indonesia Vs India? Simak Jadwalnya

Jam Berapa Pertandingan Thomas Cup 2024 Indonesia Vs India? Simak Jadwalnya

Tren
Ada Efek Samping Langka, Bagaimana Nasib Orang yang Sudah Disuntik Vaksin AstraZeneca?

Ada Efek Samping Langka, Bagaimana Nasib Orang yang Sudah Disuntik Vaksin AstraZeneca?

Tren
Ini Alasan Pertamina Tidak Menaikkan Harga BBM Mei 2024

Ini Alasan Pertamina Tidak Menaikkan Harga BBM Mei 2024

Tren
Beredar Dugaan Penyalahgunaan Dana KIP Kuliah Undip, Status Penerima Bisa Dicabut

Beredar Dugaan Penyalahgunaan Dana KIP Kuliah Undip, Status Penerima Bisa Dicabut

Tren
Profil Wasit di Laga Indonesia Vs Irak, Sivakorn Pu-Udom Akan Jadi Asisten VAR

Profil Wasit di Laga Indonesia Vs Irak, Sivakorn Pu-Udom Akan Jadi Asisten VAR

Tren
Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Tren
Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Tren
Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Tren
Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Tren
Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum 'Ditelan' Everest

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum "Ditelan" Everest

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com