SEJARAH peradaban mencatat bahwa matematika berkembang sesuai kebutuhan manusia untuk menghitung hasil bumi pertanian serta jumlah hewan peternakan.
Semula masyarakat purba sama sekali tidak menggunakan tulisan, apalagi aksara untuk urusan matematikal.
Namun setelah jumlah angka makin membesar sehingga melebihi jumlah jari tangan dan kaki, maka manusia mulai menggunakan simbol untuk menghitung.
Menarik adalah masyarakat Aztek sebelum dipunahkan oleh kaum pendatang dari Eropa, yaitu para kolonialis Spanyol, tidak menggunakan sistem desimal. Mereka menggunakan duodesimal alias dua puluh sesuai dengan jumlah jari tangan dan kaki manusia dengan empat simbol dasar.
Angka satu disimbolkan sebagai titik bulat sebagai bilangan pertama. Maka bilangan dua disimbolkan dengan dua titik bulat, tiga dengan tiga titik bulat, empat dengan empat titik bulat, dan lima dengan lima titik bulat.
Angka enam disimbolkan dengan lima titik bulat yang berderet di satu garis ditambah satu titik bulat di garis di bawah garis tersebut berlanjut sampai angka sepuluh.
Sistem simbol tersebut berlanjut dengan titik bulat ke sebelas yang diletakkan pada garis baru di sebelah simbol titik bulat ke lima yang berlanjut sampai dengan angka dua puluh yang disimbolkan sebagai bendera.
Jejeran simbol bendera terus berlanjut sampai mencapai angka empat ratus yang ditampilkan dengan simbol batang jagung.
Deretan simbol batang jagung berlanjut seperti deretan simbol bendera dan deretan simbol titik bulat sampai angka delapan ribu, yang menurut aritmatika Yunani, sama dengan dua puluh dikalikan dengan empat ratus.
Angka 8000 disimbolkan dengan bentuk boneka campur batang jagung. Secara cerdik empat simbol angka Aztek dapat digunakan untuk mengekspresikan angka sampai mencapai bilangan 9999.
Mungkin sistem simbol matematika Aztek yang selama sekitar dua abad digunakan sejak abad XIV sampai awal abad XVI yang bagi kita di abad XXI terkesan primitif, terbelakang dan merepotkan.
Namun kita harus mampu kilas balik membayangkan bahwa sistem empat simbol matematika Aztek tersebut pada hakikatnya sudah cukup kreatif dan modern untuk memenuhi kebutuhan hitung-menghitung hasil bumi pertanian serta jumlah hewan peternakan di kawasan Mesoamerika pada abad XIV sampai dengan awal abad XVI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.