Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Minta China Sampaikan Data soal Penumonia Misterius pada Anak-anak

Kompas.com - 24/11/2023, 11:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta China memberikan lebih banyak data, terkait adanya penyakit pernapasan yang menyebar di bagian utara negara itu.

WHO mendesak China, agar segera mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko infeksi.

"WHO telah mengajukan permintaan resmi ke China untuk mendapatkan informasi rinci mengenai peningkatan kasus penyakit pernapasan dan pneumonia pada anak-anak," kata WHO dalam penyataannya Rabu (22/11/2023) dikutip dari NDTV.

WHO juga meminta informasi tambahan terkait perkembangan peredaran patogen seperti influenza, SARS-CoV-2, RSV, dan Mycoplasma pneumoniae.

Badan ini juga mendesak masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan dengan vaksinasi, menjaga jarak dari orang sakit, dan memakai masker.

Lonjakan kasus

Sejak pertengahan Oktober, China utara melaporkan adanya peningkatan penyakit mirip influenza yang menyerang anak-anak.

Laporan peningkatan penyakit pernapasan itu disampaikan oleh Komisi Kesehatan Nasional China pada tanggal 13 November 2023.

Selanjutnya pada Minggu, 19 November 2023 Program Penyakit Berkembang (ProMED) melaporkan adanya kasus pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak.

Menurut ProMED, infeksi telah merebak di Beijing dan kota Liaoning yang berada di timur laut China.

Tidak diketahui pasti apakah laporan ProMED terkait dengan konferensi pers Komisi Kesehatan Nasional China.

Jumlah kasus

Dikutip dari Al Jazeera, meskipun angka resmi soal peningkatan kasus pneumonia misterius di China belum tersedia, namun rumah sakit di Beijing telah menunjukkan lonjakan jumlah pasien terutama di bangsal anak-anak.

“Salah satu rumah sakit besar di kota ini melaporkan bahwa rata-rata setiap hari, mereka menerima sekitar 1.200 pasien memasuki ruang gawat darurat,” kata koresponden Al Jazeera Katrina Yu.

Yu juga menyebutkan, sekolah-sekolah di Beijing, melaporkan tingkat ketidakhadiran yang tinggi.

Bahkan, mereka meliburkan seluruh kelas setidaknya selama selama seminggu ketika ada beberapa anak yang sakit.

Para pejabat juga khawatir musim dingin nantinya akan memperburuk penyebaran infeksi.

Baca juga: 5 Negara yang Miliki Utang Terbanyak ke China, Adakah Indonesia?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com