Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhkan Sakit Migrain Selama 3 Hari, Wanita Ini Ternyata Mengidap Tumor Otak

Kompas.com - 16/11/2023, 18:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang wanita asal Ramsgate, Inggris, Natalie McKenna-Mounty didiagnosis mengidap tumor otak setelah menderita migrain atau sakit kepala parah selama tiga hari.

Wanita berusia 47 tahun itu mengatakan, ia menderita migrain pada April 2020, tepat setelah Inggris menerapkan lockdown Covid-19 pertamanya, dilansir dari Mirror, Rabu (15/11/2023).

Natalie lantas pergi ke rumah sakit tak lama setelah ia tidak dapat berbicara dan mulutnya terkulai. Saat itu, ia meyakini dirinya menderita stroke.

Setelah dilakukan pemeriksaan, hasil pemindaian menunjukkan bahwa Natalie menderita glioblastoma, yaitu tumor otak yang tumbuh dengan cepat.

"Saya mengalami sakit kepala parah selama sekitar tiga hari, dan kemudian saya merasa seperti terkena stroke," kata Natalie.

"Saya dibawa ke rumah sakit, dipindai, dan didiagnosis menderita glioblastoma. Karena ini semua terjadi selama lockdown, saya sendirian ketika mendengar beritanya," sambungnya.

Baca juga: Apa Itu Tumor Kelenjar Getah Bening yang Diderita Siti Badriah?


Kesehatan Natalie memburuk pada Juni 2023

Setelah didiagnosis mengalami glioblastoma, Natalie kemudian menjalani operasi di Rumah Sakit King's College di London.

Dilansir dari Daily Mail, Rabu (15/11/2023), saat operasi tersebut, sebanyak 70 persen tumornya telah diangkat.

Enam minggu kemudian, Natalie memulai program radioterapi selama enam minggu diikuti dengan kemoterapi selama enam bulan. Tumornya kemudian stabil selama tiga tahun.

Namun, pada Juni 2023, kesehatan Natalie mulai memburuk, ketika tumornya mulai tumbuh lagi.

Ia kemudian menjalani operasi pada Agustus untuk mengangkat tumornya, namun ahli bedah tidak dapat memotong seluruhnya karena lokasinya yang sulit.

Saat ini, Natalie sedang mempertimbangkan untuk mengikuti uji klinis dengan harapan dapat mengalahkan kanker tersebut.

Ia mengatakan, kembalinya tumor tersebut telah membuat Natalie tidak dapat bekerja, mengemudi, atau bepergian ke luar negeri karena dia cepat kehilangan konsentrasi dan mudah lelah.

"Hidup saya telah berubah secara dramatis. Saya merasa sulit untuk melakukan semua hal yang biasa saya lakukan, seperti pergi ke tempat-tempat yang normal sebelum saya sakit, seperti bioskop, pub, atau gym," katanya.

Namun, sejak operasi pengangkatan tumornya yang kedua, Natalie telah belajar untuk "memperlambat" dan menjalani hidup dengan santai.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com