Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhkan Sakit Migrain Selama 3 Hari, Wanita Ini Ternyata Mengidap Tumor Otak

Kompas.com - 16/11/2023, 18:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Saya harus mengajari diri saya sendiri untuk memperhatikan tubuh saya, bagaimana mengatasi stres untuk menerima perubahan dalam hidup saya dan menjadikannya positif, bukan negatif," ungkap Natalie.

Ia mengungkapkan, kondisi yang ia alami itu telah membuatnya lebih kuat dan memperhatikan berbagai hal berbeda mulai sekarang.

Baca juga: Sakit Kepala Biasa dan akibat Tumor Otak Berbeda, Apa Cirinya?

Mengenal glioblastoma

Glioblastoma adalah tumor otak yang paling umum terjadi pada orang dewasa. Tumor ini berkembang di dalam sistem saraf pusat, tepatnya pada otak atau sumsum tulang belakang.

Selain itu, tumor ini kemungkinan besar juga dapat menyebar.

Penyebab glioblastoma belum diketahui, namun mungkin terkait dengan gen penderitanya. Bila gen mengalami mutasi, maka mengakibatkan sel tumbuh tidak terkendali sehingga membentuk tumor.

Pengobatan glioblastoma biasanya berupa pembedahan untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin. Selanjutnya, diikuti dengan kombinasi radio dan kemoterapi (kemoradiasi).

Sulit untuk menghilangkan seluruh pertumbuhan karena glioblastoma memiliki sulur yang meluas ke wilayah lain di otak. Untuk itu, pengobatan ditargetkan melalui kemoradiasi.

Glioblastoma seringkali resisten terhadap pengobatan, ini lantaran tumor jenis ini biasanya terdiri dari berbagai jenis sel.

Oleh karena itu, pengobatan akan membunuh beberapa sel dan tidak yang lainnya.

Gejala utama dari penyakit ini adalah sakit kepala, kejang, mual, mengantuk, masalah penglihatan, dan perubahan kepribadian.

Gejala ini disebabkan oleh peningkatan tekanan tumor di dalam tengkorak seiring pertumbuhannya.

Harapan hidup hanya 12-18 bulan sejak diagnosis glioblastoma, dan dalam banyak kasus penyakit ini muncul kembali, bahkan setelah dirawat, menurut The Brain Tumor Charity.

Baca juga: Tumor Otak: Pengertian, Gejala, Diagnosis, hingga Penyembuhannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com