Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Arkeomatematika Mesir

Kompas.com - 01/11/2023, 17:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SAAT berkunjung ke Mesir, saya lebih banyak mempelajari masa lalu Mesir sebagai satu di antara peradaban tertua dan paling lama bertahan di planet bumi ini.

Masa lalu kegemilangan peradaban Mesir kuno dapat kita simak pada piramida-piramida Giza, Sphinx, Museum Mesir di Kairo, nekropolis Saqarra, Lembah Para Raja, kuil-kuil Luksor, Karnak, Philae, Abu Simbel dan lain sebagainya.

Pada hakikatnya seluruh Mesir masa kini merupakan museum terbuka arkeologis tak ada duanya di planet buni ini.

Yang paling mengesankan bagi saya dari petilasan peradaban Mesir kuno adalah ukuran ragawi luar biasa besar alias memang mahadahsyat spektakular dan monumental.

Bangunan serta patung skala gigantis mustahil dibangun tanpa dukungan daya matematikal yang benar-benar sakti mandraguna.

Deir El Bahari merupakan bukti betapa bangsa Mesir masa lalu sudah memiliki kemampuan matematikal untuk membangun kawasan yang sangat spektakular luas dan kompleks multi fungsi.

Seperti bangsa Sumeria dan Babilonia, memang bangsa Mesir memiliki DNA matematika kaliber langit-langitnya langitan.

Dengan aksara Hiroglif, masyarakat Mesir kuno secara angkamologis sudah mampu mengekspresikan angka kelipatan 10 sampai seolah tak kenal batas maksimal.

Aneka ragam rumusan matematika dapat disimak pada warisan lembaran papirus kuno yang kini disimpan di British Museum dan Museum Arkeologi Moscow.

Piramida Mesir yang pada hakikatnya melanjutkan tradisi arsitektural Zigurrat Sumeria jelas merupakan fakta yang membuktikan naluri intelektual bangsa Mesir mengandung daya trigonometrikal secara kodrati berpengaruh terhadap pemikiran Pythagoras.

Sistem irigasi lembah sungai Nil dengan perhitungan aritmatis terhadap musim mengindikasikan betapa bangsa Mesir sudah sejak dahulu kala berupaya mendayagunakan matematika untuk kesejahteraan umat manusia.

Struktur interior kuil Rameses II di Abu Simbel dibuat sedemikan rupa sehingga cahaya dari matahari terbit dapat menerangi patung dari tiga dewa dan Firaun Ramses II di bagian pusat dan terdalam kuil merupakan fakta tak terbantahkan bahwa peradaban Mesir kuno sudah berdaya matematikal untuk astronomi yang memperhitungkan gerak matahari sebagai benda langit yang dipuja sebagai sosok penitisan Dewa Osiris pada diri firaun Rameses Ii.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com