Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Zaman Paleolitikum, Mesolitikum, dan Neolitikum

Kompas.com - 31/10/2023, 13:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Zaman Batu menandai periode prasejarah di mana manusia menggunakan peralatan batu primitif dan berakhir ketika manusia di Near East mulai memanfaatkan logam dan perunggu.

Periode ini dimulai sekitar 2,6 juta tahun yang lalu, ketika para peneliti menemukan bukti paling awal manusia menggunakan perkakas batu.

Zaman Batu ini dibagi menjadi tiga periode berbeda yakni Zaman Paleolitikum, Zaman Mesolitikum, dan Zaman Neolitikum.

Baca juga: Sama-sama Peninggalan Masa Lampau, Ini Perbedaan Fosil dan Artefak


Zaman Paleolitikum

Zaman Paleolitikum (zaman Batu Tua) merupakan periode paling awal dari Zaman Batu, rentang waktu di mana hominin menggunakan batu sebagai alat.

Dikutip dari laman World History Encyclopedia, periode ini berkisar dari sekitar 2,6 juta tahun yang lalu hingga akhir Zaman Es terakhir c. 12.000 tahun yang lalu.

Baca juga: Penemu Fosil Gading Gajah Purba Disebut Dapat Imbalan Rp 1 Juta, Ini Kata Pihak Museum

Paleolitik juga lebih umum dikaitkan dengan budaya dan gaya hidup para pemburu-pengumpul yang memproduksi peralatan tersebut.

Disebut zaman Batu Tua karena peralatan batunya masih dibuat secara kasar, tidak diasah atau dipoles. Manusia menggunakannya untuk mengumpulkan makanan.

Manusia di zaman Paleolitikum hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu cara beternak dan bercocok tanam.

Baca juga: Fosil Mesir Purba Jelaskan Cara Paus Pindah dari Hewan Darat ke Laut

Zaman Mesolitikum

Zaman Mesolitikum (zaman Batu Pertengahan), adalah periode kebudayaan kuno yang ada di antara Paleolitikum zaman Batu Tua), dan Neolitikum (zaman Batu Baru).

Dilansir dari laman Britannica, budaya material Mesolitikum dicirikan oleh inovasi dan keragaman yang lebih besar daripada yang ditemukan pada zaman Paleolitikum.

Meskipun secara budaya dan teknologi melanjutkan masyarakat Paleolitikum, budaya Mesolitikum mengembangkan beragam adaptasi lokal terhadap lingkungan khusus

Baca juga: Cacing Purba Berhasil Dihidupkan Kembali Setelah 46.000 Tahun Membeku

Pemburu Mesolitikum mencapai efisiensi yang lebih besar dan mampu mengeksploitasi sumber makanan hewani dan nabati yang lebih luas.

Karena Mesolitikum dicirikan oleh serangkaian budaya material, waktunya bervariasi tergantung di mana lokasinya.

Di Eropa barat laut misalnya, Mesolitikum dimulai sekitar 8000 SM dan berlangsung hingga sekitar 2700 SM. Dan di wilayah lain, masa Mesolitikum bisa berbeda.

Baca juga: Proses Terbentuknya Fosil dalam Waktu Ribuan hingga Jutaan Tahun

Zaman Neolitikum

Zaman Neolitik, atau juga disebut zaman Batu Baru, merupakan tahap akhir evolusi budaya atau perkembangan teknologi di kalangan manusia prasejarah.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com