KOMPAS.com - Memar atau lebam merupakan kondisi pada kulit yang warnanya berubah menjadi biru keungunan di wilayah tertentu.
Memar biasanya terjadi karena benturan secara mendadak dan cukup keras yang kemudian merusak dinding pembuluh darah di bawah kulit.
Namun terkadang, memar juga bisa muncul kapan saja tanpa kita mengetahui penyebabnya.
Memar tanpa penyebab pasti yang muncul terlalu sering bisa menjadi gejala sejumlah masalah kesehatan yang perlu diwaspadai.
Baca juga: Viral, Unggahan Menyebut Muncul Memar Setelah Diinfus, Ini Penjelasan Dokter
Selengkapnya, berikut sejumlah masalah kesehatan yang ditandai dengan memar-memar:
Dikutip dari MedicalNewsToday, banyak kelainan genetik yang dapat memengaruhi pembekuan darah sehingga muncul memar.
Seseorang dengan kelainan pendarahan genetik memiliki risiko lebih tinggi mengalami memar dan pendarahan berlebihan yang mungkin mengancam nyawa.
Memarnya akan tampak seperti memar biasa, namun ukurannya bisa lebih besar. Gejalanya akan muncul sejak lahir dan dapat menyerang bayi dan anak kecil.
Pengobatan hormon sintetis dapat meningkatkan pembekuan darah dan mengurangi risiko pendarahan serius dan memar.
Berikut sejumlah kelainan genetik yang bisa menimbulkan memar:
Diperkirakan, kelainan pendarahan ini menyerang sekitar satu persen populasi dunia.
Sesuai namanya, seseorang dengan kondisi ini memiliki sedikit atau tidak ada protein von willebrand yang penting untuk pembekuan darah.
Hemofilia melibatkan rendahnya tingkat pembekuan darah faktor VIII (hemofilia A) atau faktor IX (hemofilia B).
Diketahui, kedua protein tersebut penting untuk pembekuan darah.
Baca juga: Ramai soal Memar akibat Bekas Suntikan, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter
Vitamin tertentu seperti vitamin C dan K memungkinan tubuh untuk sembuh dan memiliki kemampuan pembekuan darah. Sehingga, jika seseorang kekurangan vitamin tersebut, maka akan mudah muncul memar.