KOMPAS.com - Katarak adalah area keruh yang terbentuk pada lensa mata, yakni struktur bening dan fleksibel yang sebagian besar terbuat dari protein (kristal).
Seiring bertambahnya usia, protein di lensa seseorang akan terurai, membentuk bercak keruh dan memengaruhi penglihatannya.
Penglihatan akan menjadi semakin buruk dan membuat penderitanya mungkin kesulitan melakukan sejumlah pekerjaan rutin dengan baik.
Baca juga: Benarkah Mata Rabun Harus Selalu Pakai Kacamata agar Minus Tidak Bertambah?
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, penyebab utama katarak adalah pecahnya protein di lensa secara bertahap.
Namun, faktor genetik dan lingkungan tertentu juga dapat meningkatkan risiko terkena katarak atau mengembangkannya pada usia lebih muda.
Protein di lensa mata mulai terurai sekitar usia 40 tahun. Namun seseorang tidak akan menyadari gejalanya sampai usia 60 tahun atau lebih.
Kondisi medis tertentu, seperti diabetes, dapat menyebabkan seseorang mengalami gejala katarak lebih cepat.
Pada dasarnya, katarak adalah sesuatu yang akan dialami setiap orang seiring bertambahnya usia.
Baca juga: Bisakah Buta Warna Parsial dan Total Disembuhkan? Ini Kata Dokter
Dilansir dari laman See Clearly Vision, berikut adalah beberapa tanda peringatan dini katarak:
Saat Anda menderita katarak, salah satu gejala yang paling umum adalah penglihatan menjadi kabur.
Hal ini terjadi karena lensa alami mata menjadi keruh. Protein di dalam lensa, yang biasanya terpisah satu sama lain, mulai menggumpal di tengah lensa.
Baca juga: Khasiat Buah Mangga untuk Kesehatan Mata
Tanda peringatan lain adalah jika Anda mengalami penglihatan ganda, yakni pandangan yang muncul menjadi “ganda” atau berbayang.
Hal ini berbeda dengan penglihatan ganda yang terjadi ketika mata dijulingkan. Jika Anda mengalami penglihatan ganda hanya pada satu mata, ini merupakan tanda katarak.
Salah satu tanda awal katarak adalah ketika pandangan tampak kurang cerah, warnanya lebih keruh, atau warnanya tampak kuning atau coklat.