Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Eceng Gondok Tutupi Sungai Bengawan Solo, Pakar ITS Duga karena Hal Ini

Kompas.com - 28/10/2023, 19:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada pemandangan tak biasa di Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur selama dua hari terakhir.

Sebab, permukaan sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut tertutup oleh tanaman eceng gondok.

Panjang permukaan sungai Bengawan Solo yang tertutup eceng gondok mencapai lima kilometer.

Masyarakat dapat menyaksikan fenomena eceng gondok memenuhi sungai Bengawan Solo dari Jembatan Sukomalo.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Maryadi Utama, mengatakan kemunculan eceng gondok berasal dari hulu sungai yang menumpuk di Bojonegoro.

Ia menyampaikan, pembersihan eceng gondok akan segera dilakukan oleh pemerintah daerah setempat dibantu petugas dari Pengelolaan Jasa Tirta (PJT).

"Ada banyak eceng gondok yang menumpuk di sekitar bendung gerak Karangnongko, Bojonegoro," ujar Maryadi dikutip dari Kompas.com, Jumat (27/10/2023).

Baca juga: Viral, Video Pencemaran Air di Kali Bekasi, DLH: 3 Perusahaan Sudah Masuk Ranah Pidana

Penyebab eceng gondok tutupi sungai Bengawan Solo

Tumbuh suburnya eceng gondok yang membuat permukaan sungai Bengawan Solo berubah hijau disorot pakar fisiologi hewan dan ekotoksikologi Departemen Biologi Fakultas Sains dan Analitika Data Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Prof Dewi Hidayati.

Ia mengatakan, meledaknya populasi eceng gondok di sungai Bengawan Solo kemungkinan disebabkan oleh faktor pencemaran bahan organik.

"Kandungan bahan organik di sungai tinggi dapat menjadi penyubur pertumbuhan eceng gondok," ujar Dewi ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/10/2023).

"Kelebihan bahan organik tersebut mungkin berasal dari kegiatan di daratan, misal sisa industri olahan pangan, restoran, sisa pakan dari tambak-tambak, sampah organik rumah tangga, dan sebagainya," jelasnya.

Selain pencemaran bahan organik, faktor lain mengapa populasi eceng gondok begitu banyak dipicu oleh berkurangnya biokontrol atau pengendali alami.

Dewi menerangkan, jumlah eceng gondok dapat bertambah jika populasi hewan yang memakan tanaman ini, seperti serangga dan ikan, berkurang.

Baca juga: Studi Ini Menunjukkan Fakta Pencemaran Udara di India akibat Plastik

Manfaat eceng gondok

Kemunculan eceng gondok memang bisa menjadi tanda ketidakseimbangan pada kondisi lingkungan.

Namun, tanaman tersebut bisa bermanfaat untuk menyerap zat-zat yang mencemari air, seperti bahan organik dan logam berat.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com