Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Puan dan Adian soal Permintaan Masa Jabatan Presiden 3 Periode

Kompas.com - 26/10/2023, 09:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Retaknya hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan PDI-P menjadi perbincangan publik selama beberapa hari ke belakang.

Kabar tersebut berembus setelah putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, ditetapkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto, Minggu (22/10/2023).

Ditetapkannya Gibran sebagai cawapres Prabowo menjadi tanda tanya lantaran statusnya sebagai kader PDI-P.

Padahal partai berjuluk moncong putih itu sudah menetapkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai calon presiden (capres) dan cawapres.

Baca juga: Jawaban Jokowi, Kaesang, dan Prabowo soal Isu Dinasti Politik

Adian Napitupulu ungkap permintaan presiden tiga periode

Kader PDI-P Adian Napitupulu mengungkapkan awal mula persoalan antara PDI-P dengan Presiden Jokowi.

Hal tersebut menurut Adian bermula dari permintaan Jokowi yang ingin masa jabatannya sebagai presiden diperpanjang menjadi tiga periode.

Namun, permintaan tersebut tidak diterima oleh PDI-P. Alasannya, PDI-P tidak ingin mengkhianati konstitusi.

"Nah, ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui," ujar Adian, dikutip dari Kompas.com, Rabu (25/10/2023).

"Kemudian, ada pihak yang marah ya terserah mereka. Yang jelas kita bertahan untuk menjaga konstitusi. Menjaga konstitusi adalah menjaga republik ini. Menjaga konstitusi adalah menjaga bangsa dan rakyat kita," sambungnya.

Baca juga: Cawapres Ganjar, Mahfud MD, dan Sinyal PDI-P Lepaskan Ketergantungan pada Figur Jokowi...

Adian yang kini ditugaskan sebagai Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) juga mengaku kecewa dengan manuver Jokowi terhadap PDI-P walau tidak antipati dengan mantan Wali Kota Solo ini.

Adian mengutarakan, partainya sudah memberikan segalanya untuk Jokowi dan keluarganya.

Dimulai ketika Jokowi menduduki jabatan sebagai Wali Kota Solo selama dua periode.

Tak sampai di situ, PDI-P juga berjuang memenangkan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012 dan Presiden pada 2014 dan 2019.

Adian juga menyinggung soal dukungan PDI-P untuk Gibran sebagai Wali Kota Solo dan Bobby Nasution selaku Wali Kota Medan.

"Ada sejarah begini, dulu ada yang datang minta jadi wali kota dapat rekomendasi, minta rekomendasi, dikasih. Minta lagi dapat rekomendasi, dikasih lagi," imbuhnya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com