Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Kecelakaan KA Argo Semeru, Kini Jalur Sentolo-Wates Sudah Bisa Dilalui

Kompas.com - 18/10/2023, 14:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalur rel antara Stasiun Sentolo dengan Stasiun Wates di Kulon Progo, Yogyakarta sudah bisa dilalui oleh perjalanan kereta api (KA) per hari ini, Rabu (18/10/2023) siang.

Hal itu disampaikan oleh EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji.

Ia mengatakan, KA pertama yang lewat yakni KA Argo Lawu relasi Solo Balapan-Gambir pada pukul 11.35 WIB.

Sebelumnya, jalur ini sempat tak dapat dilalui imbas KA Argo Semeru anjlok yang kemudian diserempet oleh KA Argo Wilis yang saat itu lewat berlawanan arah pada Selasa (17/10/2023).

KA Argo Semeru yang mengalami anjlok memiliki relasi Surabaya Gubeng-Gambir dan KA Argo WIlis memiliki relasi perjalanan Bandung-Surabaya Gubeng.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan KA Argo Semeru dan Argo Wilis di Kulon Progo

Baru satu jalur yang bisa dilalui dengan kecepatan rendah

Meski begitu, baru satu dari dua jalur, yakni jalur hulu antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates yang sudah steril dan bisa dilalui perjalanan KA.

Selain itu, KA yang melewati jalur tersebut diharuskan untuk menggunakan kecepatan rendah, yakni 40 kilometer per jam.

Saat ini, KAI bersama pihak terkait sedang mengusahakan jalur kedua di lintas tersebut dapat segera dilalui KA.

“Sejumlah perbaikan jalur rel dengan memperkuat tubuh jalan rel terus dilaksanakan agar jalur kedua dapat segera beroperasi kembali,” kata Agus melalui rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (19/10/2023).

Baca juga: Rincian Rekayasa Perjalanan Kereta Imbas Anjloknya Argo Semeru

Penyebab kecelakaan masih didalami

Sedangkan untuk penyebab kecelakaan tersebut, Agus mengaku pihaknya masih mendalaminya dengan bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait seperti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan kepolisian.

Pasca kejadian anjloknya KA Argo Semeru, KAI segera berupaya melakukan proses evakuasi sarana dan perbaikan jalur rel dengan melibatkan puluhan petugasnya.

Dalam proses mengevakuasi rangkaian kereta api yang alami kecelakaan itu, KAI menggunakan empat crane, satu kereta penolong, dan satu MTT.

“KAI ucapkan terima kasih kepada semua stakeholders yang terlibat dalam proses normalisasi jalur rel antara Sentolo–Wates,” tutur Agus.

KAI juga menyampaikan permintaan maaf atas kecelakaan yang terjadi di Kulon Progo itu.

“KAI menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut. KAI dengan pihak-pihak terkait terus melakukan upaya normalisasi jalur agar perjalanan kembali lancar,” ucapnya.

Baca juga: 5 Fakta Kecelakaan KA Argo Semeru, Kereta Anjlok Lalu Tertemper KA Argo Wilis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com