Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Provinsi Termiskin di Indonesia 2023, Mana Saja?

Kompas.com - 14/10/2023, 10:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jumlah penduduk miskin di Indonesia tercatat mengalami penurunan secara keseluruhan.

Kendati demikian, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2023, tidak semua provinsi mengalami penurunan persentase kemiskinan.

Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2023 yang terbit pada Juli lalu mengungkapkan, jumlah penduduk miskin di Tanah Air saat ini mencapai 25,90 juta jiwa.

Dibandingkan September 2022, jumlah penduduk di garis kemiskinan tersebut menurun sebanyak 0,46 juta orang.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan Maret 2022, jumlah penduduk miskin menurun sebanyak 0,26 juta orang.

Lantas, mana saja provinsi termiskin di Indonesia?

Baca juga: Menyoroti Anggaran Kemiskinan Rp 500 Triliun, Setiap Warga Miskin Bisa Dapat Rp 19 Juta


Baca juga: 10 Negara Termiskin di Dunia, Seberapa Buruk Kondisinya?

10 provinsi termiskin di Indonesia

Profil kemiskinan diukur menggunakan garis kemiskinan, yakni suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan non-makanan yang harus dipenuhi agar tidak masuk kategori miskin.

Pada Maret 2023, rata-rata garis kemiskinan penduduk Indonesia menurut provinsi dan daerah adalah Rp 550.458 per kapita per bulan.

Angka tersebut terbagi dengan komposisi garis makanan sebesar Rp 408.522 (74,21 persen), serta bukan makanan sebesar Rp 141.936 (25,79 persen).

Baca juga: Mengenal Apa Itu Kemiskinan Struktural dan Bisakah Diatasi?

Dikutip dari Profil Kemiskinan di Indonesia, berikut provinsi termiskin yang dilihat dari persentase penduduk miskin paling banyak di Tanah Air:

1. Papua

  • Persentase penduduk miskin: 26,03 persen
  • Jumlah penduduk miskin: 915,15 ribu jiwa
  • Garis kemiskinan per kapita: Rp 686.469 per bulan.

2. Papua Barat

  • Persentase penduduk miskin: 20,49 persen
  • Jumlah penduduk miskin: 214.980 jiwa
  • Garis kemiskinan per kapita: Rp 728.619 per bulan.

3. Nusa Tenggara Timur

  • Persentase penduduk miskin: 19,96 persen
  • Jumlah penduduk miskin: 1.141.110 jiwa
  • Garis kemiskinan per kapita: Rp 507.203 per bulan.

4. Maluku

  • Persentase penduduk miskin: 16,42 persen
  • Jumlah penduduk miskin: 301.610 jiwa
  • Garis kemiskinan per kapita: Rp 684.020 per bulan.

5. Gorontalo

  • Persentase penduduk miskin: 15,15 persen
  • Jumlah penduduk miskin: 183.710 jiwa
  • Garis kemiskinan per kapita: Rp 442.194 per bulan.

6. Aceh

  • Persentase penduduk miskin: 14,45 persen
  • Jumlah penduduk miskin: 806.750 jiwa
  • Garis kemiskinan per kapita: Rp 627.534 per bulan.

7. Bengkulu

  • Persentase penduduk miskin: 14,04 persen
  • Jumlah penduduk miskin: 288.460 jiwa
  • Garis kemiskinan per kapita: Rp 637.142 per bulan.

8. Nusa Tenggara Barat

  • Persentase penduduk miskin: 13,85 persen
  • Jumlah penduduk miskin: 751.230 jiwa
  • Garis kemiskinan per kapita: Rp 498.996 per bulan.

9. Sulawesi Tengah

  • Persentase penduduk miskin: 12,41 persen
  • Jumlah penduduk miskin: 395.660 jiwa
  • Garis kemiskinan per kapita: Rp 568.248 per bulan.

10. Sumatera Selatan

  • Persentase penduduk miskin: 11,78 persen
  • Jumlah penduduk miskin: 1.045.680 jiwa
  • Garis kemiskinan per kapita: Rp 520.754 per bulan.

Sementara itu, di Pulau Jawa, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi dengan persentase penduduk miskin tertinggi, yakni 11,04 persen atau 448.470 jiwa.

Menyusul, Jawa Tengah menjadi provinsi termiskin kedua di Jawa, dengan persentase 10,77 persen atau sebanyak 3.791.500 penduduk miskin.

Sedangkan di posisi ketiga, ada Jawa Timur dengan persentase penduduk miskin 10,35 persen atau 4.188.810 jiwa.

Baca juga: Studi: Anak Miskin yang Berteman dengan Orang Kaya Berpeluang Keluar dari Kemiskinan

Faktor pengaruh tingkat kemiskinan

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggulirkan program Perlindungan Sosial (Perlinsos) utnuk membantu penanggulangan kemiskinan.DOK. Humas Kemenkeu Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggulirkan program Perlindungan Sosial (Perlinsos) utnuk membantu penanggulangan kemiskinan.

Menurut BPS, terdapat sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia, terutama selama periode September 2022 hingga Maret 2023.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com