KOMPAS.com - Jalur Gaza menjadi lokasi kelompok militan Palestina, Hamas meluncurkan ribuan roket ke Israel pada Sabtu (7/10/2023).
Israel kemudian merespons dengan menyatakan perang terhadap Hamas dan mengepung Jalur Gaza.
Serangan bersenjata antar kedua belah pihak pun tak dapat dihindarkan dan berlangsung hingga hari ini.
Dilansir dari AlJazeera, setidaknya ada 900 warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza pada konflik Hamas-Israel tersebut sejauh ini.
Baca juga: Ketegangan di Jalur Gaza, Berapa Jumlah Pasukan Hamas?
Lantas, seberapa luas Jalur Gaza dan bagaimana kondisi penduduknya?
Dikutip dari CBS News, Jalur Gaza adalah wilayah kecil yang berbatasan dengan Laut Mediterania di barat, Mesir di selatan, serta Israel di utara dan timur.
Sedangkan dikutip dari Kompas.com, Selasa (10/10/2023), Gaza adalah bagian dari Kekaisaran Ottoman sebelum diduduki oleh Inggris dari tahun 1918 hingga 1948 dan Mesir dari tahun 1948 hingga 1967.
Selepas berakhirnya Kesultanan Utsmaniyah, wilayah Gaza akhirnya menjadi bagian dari mandat Liga Bangsa-Bangsa untuk Palestina di bawah pemerintahan Inggris.
Sebelum mandat berakhir, Majelis Umum PBB menerima rencana pembagian Palestina-Arab-Yahudi pada November 1947, di mana Gaza dan wilayah sekitarnya akan dibagikan kepada orang-orang Arab.
Ketika mandat Inggris berakhir pada 15 Mei 1948, dimulailah perang Arab-Israel pertama.
Akibat pertempuran yang terjadi di musim gugur tahun 1948 itulah, wilayah sekitar kota yang berada di bawah pendudukan Arab dikurangi menjadi sebidang wilayah sepanjang 40 km dan lebar 6–12 km.
Daerah ini kemudian dikenal sebagai Gaza Strip (Jalur Gaza).
Pada tahun 1967, Israel menguasai Gaza setelah menang selama enam hari melawan Mesir, Suriah, dan Yordania.
Pemberontakan Palestina pada tahun 2000 memicu gelombang kekerasan baru antara Israel dan Palestina.
Israel kemudian memutuskan untuk meninggalkan Jalur Gaza pada tahun 2005 dengan menarik pasukan dan warganya.