Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Penyakit Jantung, Ini Cara Deteksi Dini lewat "Menari"

Kompas.com - 29/09/2023, 14:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Jantung Sedunia atau World Heart Day jatuh pada hari ini, Jumat (29/9/2023).

Hari Jantung Sedunia menjadi gerakan pengingat bagi manusia di seluruh dunia untuk mengenali dan senantiasa menjaga kesehatan organ ini.

Menurut Federasi Jantung Dunia (World Heart Federation), peringatan World Heart Day penting lantaran penyakit kardiovaskular menjadi pembunuh nomor satu di dunia, atau sekitar 20,5 juta orang setiap tahunnya.

Penyakit kardiovaskular disebabkan gangguan pada bagian jantung dan pembuluh darah, termasuk aritmia, penyakit jantung koroner, serta hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Namun, penyakit berkaitan dengan jantung dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini melalui "Menari".

Lantas, bagaimana caranya?

Baca juga: 15 Ucapan Hari Jantung Sedunia 2023 dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, Cocok untuk Caption Media Sosial


Cara "Menari" untuk deteksi masalah jantung

Kementerian Kesehatan mengungkapkan, Menari atau Meraba Nadi Sendiri dapat menjadi cara deteksi dini permasalahan jantung, terutama aritmia.

Aritmia atau irama jantung merupakan salah satu penyakit jantung yang cukup banyak terjadi dunia, termasuk Indonesia.

Gangguan jantung ini terjadi saat detak organ tidak teratur, lebih cepat, maupun lebih lambat.

Sayangnya, penyakit ini sering kali tidak terdeteksi dan baru disadari setelah menyebabkan gejala mendadak, seperti tidak sadarkan diri, kejang, dan stroke.

Oleh karena itu, perlu upaya deteksi dini untuk mencegah aritmia menjadi fatal dan mengancam nyawa.

Menari dapat dilakukan dengan meraba denyut nadi yang terdapat di pembuluh nadi dekat tulang, seperti leher, bawah siku, pergelangan tangan, paha, serta kaki.

Ilustrasi jantung. Dok. iStockPhoto Ilustrasi jantung.

Namun, cara paling mudah adalah meraba nadi di pergelangan tangan. Denyut nadi yang teraba dengan jari setara dengan ukuran denyut jantung.

Berikut langkah-langkah Menari untuk deteksi dini permasalahan jantung:

  • Genggam pergelangan tangan.
  • Rabalah dengan jari telunjuk, jari tengah, dan jaring manis di sekitar tonjolan tulang pada bagian bawah pangkal ibu jari.
  • Geser sedikit ke arah tengah pergelangan tangan.
  • Rasakan denyutan dan hitung dalam 30 detik.

Jika denyutan yang dirasakan tidak teratur, seseorang perlu mewaspadai gangguan irama jantung atau aritmia.

Bukan hanya itu, jumlah denyutan tidak normal seperti di atas 50 atau di bawah 30 dalam waktu 30 detik juga perlu mewaspadai risiko aritmia.

Seseorang yang menemukan kecurigaan tersebut, dapat segera berkonsultasi ke dokter umum atau dokter spesialis jantung di fasilitas kesehatan terdekat.

Dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berupa elektrokardiografi (EKG), serta holter monitor maupun metode perekaman denyut jantung lebih canggih jika diperlukan.

Baca juga: Twibbon Hari Jantung Sedunia dan Cara Membuatnya

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com