Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Dinamakan Greenland? Padahal Wilayahnya Putih Tertutup Salju dan Es

Kompas.com - 25/09/2023, 08:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Greenland adalah negara otonom di bawah Kerajaan Denmark, yang terletak di antara Samudra Arktik dan Atlantik

Meski menjadi bagian dari Kerajaan Denmark, Grenland memiliki otonomi lokal sejak tahun 1979 dan otonomi sendiri sejak tahun 2009.

Artinya, mereka telah mengambil alih keputusan politik dan kompetensi yang sebelumnya dikeluarkan oleh Denmark.

Dengan disahkannya undang-undang otonomi sendiri, Greenland memiliki kemungkinan untuk mengambil alih yurisdiksi atas lebih banyak bidang.

Namun, tanggung jawab atas sistem peradilan, pertahanan dan keamanan nasional, hukum hak asasi sipil, dan urusan luar negeri berada di bawah pemerintahan Denmark.

Baca juga: Sejarah di Balik Nama Union Jack, Julukan Bendera United Kingdom


Latar belakang nama Greenland

Ketika melihat peta dunia, mungkin akan membuat Anda bertanya-tanya mengapa Greenland wilayahnya berwarna putih tertutup es.

Padahal, jika diterjemahkan secara harfiah, “Greenland” berarti “tanah hijau”. Faktanya, hampir 80 persen wilayah Greenland tertutup es. Lantas, mengapa namanya Greenland?

Dikutip dari laman Visit Greenland, sebagian besar Greenland tertutup oleh es, salju, dan gletser, sehingga negara Arktik ini berwarna putih.

Bahkan daratan ini adalah tempat kumpulan es terbesar kedua di dunia setelah Antartika. Namun menurut para ilmuwan, Greenland sebenarnya cukup hijau lebih dari 2,5 juta tahun yang lalu.

Dan sebenarnya di wilayah bagian selatan pulau ini memiliki hutan dan padang rumput yang lebih hijau.

Baca juga: Apa Perbedaan United Kingdom dan Britania Raya? Berikut Penjelasannya

Nama Greenland diketahui berasal dari Erik the Red, seorang penjelajah yang diasingkan dari Islandia ke pulau tersebut sekitar tahun 983 Masehi.

Ia menamainya "Greenland" dengan harapan bahwa nama tersebut akan menarik orang-orang dari Islandia agar mau ikut tinggal di sana.

Saat sampai di Greenland, Erik berkeliling dan menamai beberapa bagian pulau itu dengan namanya sebagai cara untuk mengklaim kepemilikan.

Setelah Erik membangun pemukiman di beberapa bagian pulau yang lebih subur dan hijau, dia kembali ke Islandia untuk membujuk orang-orang agar mau ke Greenland.

Erik memberi tahu mereka bahwa wilayah baru yang dia temukan adalah Greenland, karena menurutnya itu akan membuatnya terdengar lebih menarik bagi calon pemukim.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com