Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah, Ini Daftar Wilayahnya

Kompas.com - 22/09/2023, 18:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini kekeringan meteorologis untuk sejumlah wilayah di Jawa Tengah selama periode 21-30 September 2023.

Peringatan ini berdasarkan analisis hari tanpa hujan dan curah hujan pada Dasarian II Bulan September 2023 serta berdasarkan Prakiraan Curah Hujan Probabilistik September Dasarian III dan Oktober Dasarian I.

Adapun peringatan dini kekeringan di Jawa Tengah ini dibagi ke dalam empat kategori, yakni Awas, Siaga, Waspada, dan Tidak Ada Peringatan.

"Waspada artinya hari tanpa hujan (diperkirakan selama) 21-30 hari," terang Koordinator Bidang Data dan Informasi Iis Widya Harmoko kepada Kompas.com, Jumat (22/9/2023).

Dasarian sendiri adalah rentang waktu selama 10 (sepuluh) hari.

Selengkapnya, berikut ini makna kategori peringatan kekeringan di wilayah Jawa Tengah:

  • Tanpa peringatan: hari tanpa hujan di bawah 21 hari
  • Waspada: 21-30 hari tidak ada hujan dan peluang hujan kurang dari 20 mm sebanyak lebih dari 70 persen per dasarian
  • Siaga: 31-60 hari tidak ada hujan dan peluang hujan kurang dari 20 mm sebanyak lebih dari 70 persen per dasarian
  • Awas: lebih dari 61 hari tidak ada hujan dan peluang hujan kurang dari 20 mm sebanyak lebih dari 70 persen perdasarian.

Baca juga: Alasan Musim Hujan 2023 Mundur dari Biasanya

Wilayah yang akan alami kekeringan

1. Kategori Awas

Sejumlah wilayah yang masuk kategori "Awas" kekeringan di Jateng menurut BMKG meliputi wilayah:

  • Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo
  • Sebagian Besar Wilayah Kabupaten Klaten, Karanganyar, Brebes, Tegal
  • Sebagian wilayah Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Sragen
  • Sebagian kecil wilayah Kabupaten Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Demak, Jepara, Pati, rembang, Blora, Grobogan, Boyolali, Magelang, Temanggung, Wonosobo.

2. Kategori Siaga

Wilayah yang masuk kategori "Siaga" kekeringan di Jateng menurut BMKG meliputi:

  • Sebagian wilayah Kabupaten Cilacap, Kebumen, Purworejo, Magelang, Pekalongan
  • Sebagian kecil wilayah Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Batang, Kendal, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Blora, Sragen, Karanganyar, Boyolali, Klaten, Semarang, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga dan Banyumas.

3. Kategori Waspada

Wilayah yang masuk kategori "Waspada" kekeringan di Jateng menurut BMKG meliputi:

  • Sebagian kecil wilayah Kabupaten Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purworejo, Magelang, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal
  • Sebagian kecil wilayah Kota Semarang, Demak, Kabupaten Semarang, Jepara, Pati, Grobogan, Rembang, Blora, Sragen, Boyolali.

4. Tidak Ada Peringatan

Wilayah yang tidak ada peringatan dini kekeringan di Jateng menurut BMKG meliputi:

  • Sebagian besar wilayah Kabupaten Pati, Blora, Grobogan, Kota Semarang, Wonosobo, Temanggung, Kudus
  • Sebagian wilayah Kabupaten Sragen, Boyolali, Banjarnegara, Purbalingga, Batang, Kendal;
  • Sebagian kecil wilayah Kabupaten Cilacap, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Banyumas, Kebumen, Purworejo, Kabupaten Semarang, Klaten, Demak, Jepara, Kota Pekalongan.

Baca juga: Kapan Awal Musim Hujan di Indonesia?

Perkiraan awal musim hujan di Jawa Tengah

Sebelumnya, BMKG telah merilis prakiraan musim hujan untuk wilayah Jawa Tengah.

Diperkirakan, awal musim hujan tahun 2023-2024 di Jawa Tengah paling awal terjadi pada  Oktober yang meliputi daerah:

  • Kabupaten Pekalongan dan Batang bagian selatan;
  • Kabupaten Purbalingga bagian utara;
  • Sebagian Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo;
  • Wilayah tenggara Kabupaten Pemalang;
  • Sebagian wilayah barat daya Kendal;
  • Sebagian wilayah barat laut Temanggung.

Sementara untuk awal musim hujan yang mulai paling akhir, yakni terjadi pada Desember 2023, meliputi:

  • Kota Pekalongan dan Kota Tegal;
  • Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Jepara, Pati, dan Rembang bagian utara.

Namun secara umum, awal musim hujan di wilayah Jawa Tengah diperkirakan paling banyak dimulai pada November 2023.

"Awal Musim Hujan Tahun 2023-2024 umumnya diprakirakan mundur (lebih lambat) satu-tiga dasarian dari normalnya," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah
Sukasno dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Jumat (19/9/2023).

Adapun sifat musim hujan selama tahun 2023-2024 diperkirakan akan normal.

Baca juga: BMKG: Gelombang Tinggi 17-18 September 2023 dan Daftar Wilayahnya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Tren
10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

Tren
Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Tren
Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Tren
Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Tren
6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

Tren
Kemenhub Pangkas Bandara Internasional dari 34 Jadi 17, Ini Daftarnya

Kemenhub Pangkas Bandara Internasional dari 34 Jadi 17, Ini Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com