Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kereta Api Subsidi dengan Harga Miring, Apa Saja?

Kompas.com - 13/09/2023, 08:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menjalankan empat kereta api (KA) Public Service Obligation (PSO).

Adanya kereta api PSO tersebut salah satunya diungkapkan oleh akun resmi PT KAI di Instagram pada Senin (11/9/2023).

Traveling Tanpa Bikin Kantong Kering, Naik KA Bersubsidi (PSO),” tulis keterangan KAI dalam unggahan.

Lantas, apa itu KA PSO?

Baca juga: Warganet Keluhkan Harga Tiket Argo Parahyangan Mahal, KAI: Menyesuaikan Demand

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh KAI121 (@kai121_)

Baca juga: Viral, Video Remaja Coret-coret Bodi Argo Parahyangan, Ini Kata KAI

Mengenal KA PSO

VP Public Relations Joni Martinus mengatakan, KA ini memiliki harga yang murah dikarenakan mendapat subsidi dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

“Dengan adanya subsidi dari pemerintah, tarif KA PSO lebih murah dibandingkan kereta lainnya dengan jarak yang sama,” ucap Joni kepada Kompas.com, Selasa (12/9/2023).

“Meski begitu, KAI tetap melayani pelanggan KA PSO sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Untuk Angkutan Orang Dengan Kereta Api,” imbuhnya.

KA PSO sendiri memiliki satu kelas kereta, yakni ekonomi dengan konfigurasi kursi 2-3. Satu kereta KA PSO dapat menampung 106 penumpang.

Selain itu, juga terdapat kode yang tertera untuk berbagai macam kelas dan subkelas KA. KA PSO memiliki kode tersendiri agar mudah dikenali oleh pelanggan.

"Kode kelas ekonomi yang mendapatkan PSO yaitu C," ungkapnya.

Baca juga: Daftar Stasiun KA yang Sudah Bisa Face Recognition Boarding dan Cara Registrasinya


Daftar kereta api subsidi (PSO)

Ilustrasi penumpang kereta apiDok. KAI Ilustrasi penumpang kereta api

Pada tahun ini, PT KAI mengoperasikan empat KA Jarak Jauh PSO untuk melayani perjalanan masyarakat.

"Tarifnya selalu tetap dan sesuai dengan tarif yang telah ditentukan oleh pemerintah," tuturnya.

Berikut rincian empat KA PSO beserta tarif

  • KA Airlangga
    • Rute: Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi PP
    • Tarif: Rp 104.000.
  • KA Bengawan
    • Rute: Pasar Senen-Purwosari PP
    • Tarif: Rp 74.000.
  • KA Kahuripan
    • Rute: Kiaracondong-Blitar PP
    • Tarif: Rp 84.000.
  • KA Sri Tanjung
    • Tarif: Lempuyangan-Ketapang PP
    • Harga: Rp 94.000.

“Hadirnya KA PSO ini merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah bagi masyarakat melalui layanan kereta api yang terjangkau," ucap Joni.

"Diharapkan KA PSO ini dapat membantu mobilitas masyarakat dalam bermolitas dengan kereta api yang aman, nyaman, selamat, dan tepat waktu,” lanjutnya.

Untuk mengetahui masing-masing jadwal KA PSO, dapat disimak di sini.

Baca juga: Daftar 26 Kereta Ekonomi yang Sudah Pakai Kursi Premium, Lebih Nyaman Saat Perjalanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com