KOMPAS.com - Maroko diguncang gempa bumi magnitudo 6,8 pada Sabtu (9/9/2023) sekitar pukul 23.00 waktu setempat.
Gempa itu tercatat sebagai gempa bumi paling mematikan dilihat dari dampak yang ditimbulkan.
Dilansir dari BBC, lebih dari 2.000 penduduk tewas akibat gempa tersebut. Beberapa bangunan juga luluh lantak akibat bencana tersebut.
Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
Baca juga: Sejarah Masjid Koutoubia Maroko yang Rusak Usai Diguncang Gempa M 6,8
Gempa yang terjadi di Maroko bukan menjadi satu-satunya gempa bumi mematikan yang memakan banyak korban jiwa.
Dilansir dari The Guardian, terdapat beberapa gempa bumi paling mematikan yang terjadi di dunia selama 25 tahun terakhir:
Gempa berkekuatan 6,8 mengguncang Maroko pada 8 September 2023. Gempa itu berpusat di Pegunungan High Atlas Maroko.
Pemerintah setempat mengumumkan lebih dari 2.000 orang tewas akibat bencana tersebut.
"Sedikitnya 2.012 orang dipastikan tewas, sementara 2.059 orang terluka, termasuk 1.404 orang dalam kondisi kritis," ucap Kementerian Dalam Negeri Maroko, dilansir dari Kompas.com, Minggu (10/9/2023).
Tak hanya itu, sejumlah bangunan bersejarah di Kota Marrakesh, Maroko yang menjadi bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO porak poranda.
Akibat bencana tersebut, Pemerintah Maroko mengumumkan masa berkabung selama tiga hari.
Baca juga: Cerita Kesaksian WNI Korban Gempa Turkiye, Wisata yang Menyisakan Trauma
Gempa paling mematikan selanjutnya terjadi di dua negara, yaitu Turkiye dan Syria pada 6 Februari 2023.
Gempa magnitudo 7,8 itu menelan korban jiwa lebih dari 21.600.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa gempa bumi tersebut adalah bencana alam terburuk dalam satu abad terakhir, khususnya di wilayah Eropa.
Jepang juga pernah diguncang gempa bumi dahsyat dengan magnitudo 9,0 di lepas pantai laut pada 11 Maret 2011.