Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Loker Palsu yang Ternyata "Human Trafficking", Apa Cirinya?

Kompas.com - 23/08/2023, 18:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan adanya warganet yang bercerita dirinya hampir menjadi korban human trafficking atau perdagangan manusia ke luar negeri akibat melamar lowongan pekerjaan (loker) palsu, viral di media sosial Twitter.

Keluhan tersebut diceritakan warganet di akun @worksfess pada Senin (21/8/2023).

"Work! idup lagi cape capenya karena nga???? terus apply2 loker, eh malah hampir jadi korban hum4n tr4ffick!ng," tulis akun tersebut.

Hingga Rabu (23/8/2023), unggahan tersebut telah disukai lebih dari 14.200 pengguna dan mendapatkan banyak komentar.

"Nderr spill coba, biar lebih pada waspada untuk para jobseeker. Ngeri pol ini," kata akun @sedangusahaya.

"Aku waktu itu dapet loker ke maldives kebetulan aku emg lulusan pariwisata jd langsung lolos, disuruh bikin passport tapi jangan blg kalo mau kerja, bilangnya buat jalan², wahhh ga bener nihh akhirnya gue cancel," kata akun @polcaaaaa.

"Ngeri juga yah kalo mau kerja diluar negri tuh coba cari lpk yg terpercaya terus setauku ttp kita yg bayar ga sih buat pelatihan/keberangkatan," kata akun dengan nama @peachboo_.

Lantas, apa ciri loker palsu yang ternyata berisi jebakan human traficking?

Baca juga: 7 Cara Mengetahui Lowongan Kerja Asli atau Palsu, Jangan Sampai Tertipu

Penjelasan Kemenlu

Terkait hal tersebut, Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha mengingatkan agar masyarakat selalu waspada terhadap maraknya kasus loker yang ternyata berisi jebakan human trafficking.

"Memang kasus penipuan lowongan kerja luar negeri utamanya terkait online scam lagi marak. Kita mencatatkan jumlahnya sangat tinggi," ujar Judha saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/8/2023).

Ia menjelaskan, seringkali lowongan tersebut menjanjikan berbagai macam posisi pekerjaan di luar negeri, namun nyatanya pekerjaan yang harus dilakukan saat tiba di lokasi berbeda dari yang dijanjikan.

"Begitu sampai di negara tujuan, korban dipaksa melakukan kegiatan scaming, pakai akun-akun palsu kemudian mereka mengalami eksploitasi," ujarnya.

Ia mengatakan, sejak tahun 2020 hingga saat ini, sudah lebih dari 2.800 kasus penipuan terkait hal tersebut yang sudah ditangani Kementerian Luar Negeri dan perwakilannya.

Menurutnya, kasus penipuan lowongan kerja ini paling banyak berada di Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Filipina, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Vietnam.

Baca juga: Ramai soal Modus Loker Paruh Waktu Shopee via WhatsApp, Pakar: Jangan Mudah Tergiur

Ciri loker luar negeri human trafficking

Judha menjelaskan, loker penipuan terkait perdagangan orang biasanya memiliki sejumlah ciri.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com