Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komarudin Watubun
Politisi

Komarudin Watubun, SH, MH adalah anggota Komisi II DPR RI; Ketua Pansus (Panitia Khusus) DPR RI Bidang RUU Otsus Papua (2021); pendiri Yayasan Lima Sila Indonesia (YLSI) dan StagingPoint.Com; penulis buku Maluku: Staging Point RI Abad 21 (2017).

Tren dan Risiko Demokrasi-Oligarkis

Kompas.com - 22/08/2023, 09:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

EKONOMI-POLITIK Amerika Serikat (AS) abad 21, bersifat oligarki. Begitu kesan Andy Kroll (2010) tentang ‘The New American Oligarchy.

Ekonom Lawrence Katz asal Universitas Harvard, AS, melukiskan oligarki AS kini dengan analog: “Bayangkan tata sosial-ekonomi AS ibarat satu blok apartemen raksasa; maka kira-kira seabad hingga 30 tahun silam, sosial-ekonomi di blok itu obyek iri. Tetapi, generasi awal abad 21, itu berubah.” 

Statistik hanya singkap secuil krisis di AS akhir-akhir ini yang analog satu apartemen raksasa.

“Tengah apartemen raksasa itu terasa makin terjepit; ruang bawah atau dasar apartemen kebanjiran! Penutup lift tidak lagi berfungsi! Lift rusak itu paling banyak membikin orang jatuh,” papar Katz. 

Baca juga: Indonesia dalam Cengkeraman Oligarki

Begitu kurang lebih kondisi kelas menengah dan kelas bawah AS selama kira-kira 30 tahun terakhir.

Andy Kroll melihat segelintir orang AS hidup di penthouse. “Oligarki baru AS yang super kaya meraup kekayaan sangat besar dari negara dan bangsa AS; mereka adalah raja minyak dan taipan media, eksekutif perusahaan dan pedagang lindung nilai, filantropis dan entertainer.”

Jumlahnya berkisar satu persen atau mungkin 1,1 persen atau bahkan 0,01 persen dari total warga AS pada puncak tertinggi ‘penthouse’ itu.

You can't understand how the rich seized control of American politics, and arguably American society, without understanding how a small group of Americans got so much money in the first place…Kiss all that goodbye. We're now a country run by rich people. Not surprisingly, political power has a way of following wealth,”tulis Andy Kroll.

Kini AS dikendalikan oleh segelintir orang ‘oligarki baru’ AS dari penthouse. Kira-kira 50 tahun silam, satu persen orang kaya AS sumbang kira-kira satu dollar dari 10 dollar pendapatan negara. Kini kira-kira satu dollar dari 4 dollar AS.

Sejak awal abad 21, kondisi ini mulai memicu risiko. Kita lihat data US Treasury Department dan US Federal Reserve pada 20 Januari 2021 dan Trust Funds edisi 31 Desember 2020. Akhir Januari 2021, Pemerintah AS berutang sebesar 27.759,6 miliar dollar AS.

Dari jumlah utang AS itu, sekitar 4,9 persen berutang ke Tiongkok; sekitar 4,7 persen ke Jepang; sebesar 1,6 persen ke Inggris; sebesar 1 persen ke Brasil. Sedangkan persentase jumlah paling besar ialah utang Pemerintah AS ke orang per orang dan badan usaha swasta sebesar 40 persen dari total utang AS.

Sejak akhir 1970-an, struktur oligarkis dan utang AS memicu risiko lonjakan ‘distrust’ (tidak percaya) dan ‘discontent’ (oposisi) terhadap Pemerintah AS (PRC, 2010; Barker, 2011: 1). Risikonya, warga AS makin tidak percaya hasil proses demokrasi oligarkis.

Penulis buku Oligarchy (2011) Jeffrey A. Winters asal Universitas Northwestern (AS) menulis demokrasi oligarkis AS pada American Interest (2011). “Oligarchy and democracy operate within a single system, and American politics is a daily display of their interplay,” tulis WInter.   Politik AS tiap hari kini dimainkan oleh oligarki melalui demokrasi dalam satu sistem tunggal.

Apakah demokrasi dan oligarki dapat dirajut dalam satu sistem tunggal tanpa risiko? Ekonom Joseph A. Schumpeter (1962) optimis bahwa elite kapital ekonomi (capitalism) dapat bersaing dukungan pemilih melalui pemilu (elite democracy).

Namun, Schumpeter tentu keliru, jika merujuk ke filsuf Aristoteles (384-322 SM) asal Stagira, utara Yunani, pionir studi oligarki, dalam Politics (1853, 2013). Oligarki adalah pemerintahan oleh elite kaya suatu bangsa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com