Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Ahli soal Getaran "Sound System" yang Rusak Atap Rumah Warga

Kompas.com - 18/08/2023, 09:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial baru-baru ini diramaikan dengan video getaran suara sound system yang menyebabkan kerusakan pada rumah warga.

Parade sound system ini dilakukan ketika perayaan memperingati HUT ke-78 Republik Indonesia.

Salah satunya adalah sebuah rumah di Kabupaten Malang, Jawa Timur yang rusak akibat getaran parade sound system.

Baca juga: Viral, Video Warga di Ponorogo Ramai-ramai Ambil Bawang dari Truk yang Melintas, Bagaimana Ceritanya?

Dalam video yang banyak beredar, langit-langit rumah tersebut mengalami kerusakakan ringan, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (9/8/2023).

Selain itu, video serupa juga beredar di media sosial yang menampilkan atap rumah berjatuhan akibat getaran suara keras dari sound system.

"Dengan alasan menjaga tradisi, rumah warga rusak dihantam suara keras parade sound system," tulis akun ini dalam unggahannya.

Namun, belum diketahui secara pasti lokasi dari video tersebut.

Baca juga: Viral, Video Pemain Keyboard Orkes Dangdut Tertimpa Sound System di Kepalanya, Ini Kejadiannya


Lantas, bisakah hal itu terjadi?

Penjelasan ahli

Menanggapi hali itu, dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM) Ashar Saputra mengatakan, ada beberapa parameter yang harus diperhatikan terkait kualitas bangunan.

Dua di antaranya adalah aspek kekuatan dan kekakuan bangunan.

"Kedua aspek itu harus memenuhi standar teknis dan keduanya bisa saling memengaruhi," kata Ashar saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/8/2023).

Baca juga: Viral, Video Mahasiswa Baru Unila Dapat Hadiah Umrah dari Wali Kota Bandar Lampung, Ini Kata Kampus

Dalam konteks atap rumah yang rusak akibat getaran sound system, Ashar menyebutkan ada dua kemungkinan yang terjadi.

Pertama, getaran yang ditimbulkan menggoyang strtuktur atap, sehingga atap melorot dan jatuh.

Kemungkinan kedua adalah terjadinya resonansi dari getaran dengan frekuensi natural dari struktur atap.

"Kalau terjadi resonansi, maka amplitudo getaran dapat semakin membesar dan akhirnya genteng melorot dan berjatuhan," ujarnya.

Namun, Ashar menyebutkan kerusakan akibat getaran sound system itu bisa dicegah apabila bangunan memenuhi aspek kekuatan dan kekauan.

"Bisa dicegah bila struktur atap memiliki kekuatan dan kekakuan yang memadai," jelas dia.

Baca juga: Mengapa Bangunan Kuno Bisa Bertahan Ribuan Tahun hingga Kini? Ini Penjelasan Arkeolog

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com