Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pintu Toilet Umum Didesain Tidak Menyentuh Lantai

Kompas.com - 15/08/2023, 14:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat di kantor, mal, atau ruang publik lainnya, bentuk pintu toilet biasanya memiliki desain berbeda-beda.

Namun jika diperhatikan, bagian bawah pintu toilet umum biasanya tidak sampai lantai dan masih menyisakan ruang lebar.

Desain ini kerap membuat kaki orang yang berada di dalam toilet akan terlihat dari luar.

Bagi sebagian orang, tentu hal ini bisa membuat kurang nyaman, karena merasa tidak memiliki privasi penuh.

Tapi ternyata, ada alasan tertentu di balik desain pintu toilet umum yang tidak menyentuh lantai.

Baca juga: Dari BH hingga WC, Singkatan Ini Sering Disebut tapi Tak Tahu Artinya

Dikutip dari Mental Floss, pintu toilet umum memang didesain demikian untuk mengetahui jika seseorang mengalami masalah dan kehilangan kesadaran.

Artinya, desain ini memberikan visibilitas jika seseorang di dalam toilet mengalami kesusahan.

Ini juga membantu orang yang di luar untuk menarik penghuninya keluar tanpa harus mendobrak pintu.

Celah tersebut juga berguna untuk menghindarkan segala jenis perilaku publik yang tidak diinginkan, seperti aktivitas seksual dan penggunaan narkoba.

Selain visibilitas, ada juga pertimbangan ekonomi dan logistik.

Pintu yang turun hanya sebagian bersifat universal, artinya pemasok dan pemasang tidak perlu mengukurnya secara khusus.

Baca juga: Apa Itu Skibidi Toilet dan Siapa yang Membuatnya?

Hal ini tentu dapat menghemat biaya. Desain pintu yang tidak sampai ke bawah juga memudahkan dalam proses pembersihan lantai.

Dikutip dari India Times, desain toilet yang tidak menyentuh lantai juga memungkinkan seseorang membantu Anda.

Misalnya, ketika kehabisan tisu di dalam toilet, Anda tak perlu keluar dalam kondisi kotor.

Sebab, seseorang di luar dapat dengan mudah memberikan tisu melalui lubang di bawah.

Desain itu juga memungkinkan seseorang keluar ketika pintu macet atau terkunci.

Anda hanya perlu memanjat atau turun untuk keluar dari toilet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com