Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Acara Penutupan Jambore Pramuka Dunia di Korsel Bertabur Bintang K-Pop...

Kompas.com - 12/08/2023, 15:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jambore Pramuka Dunia ke-25 Korea Selatan resmi ditutup pada Jumat (11/8/2023) di Stadion Piala Dunia Seoul.

Acara penutupan Jambore Pramuka Dunia ke-25 itu diisi dengan konser K-Pop besar yang mengundang sejumlah artis terkenal, termasuk NewJeans, NCT Dream, Ive, Itzy, dan The Boyz.

Dikutip dari Guardian, puluhan ribu peserta dengan jas hujan warna-warni dan cat wajah tampak bergembira menikmati konser sambil melambaikan bendera.

Beberapa peserta menggunakan ponsel mereka untuk mengabadikan wajah bintang K-Pop.

Saat peserta memasuki stadion, mereka diberi goodie bag berisi light stick, merchandise karakter, dan photocard grup K-pop BTS.

Baca juga: Cerita Ayya, Wakil Indonesia di Jambore Pramuka Dunia Korea Selatan...

Baca juga: Aksi Peserta dari Indonesia Menari K-Pop di Jambore Pramuka Dunia Curi Perhatian, Ini Kata Kwarnas

Sayangnya, BTS tak ikut tampil dalam acara itu karena beberapa anggotanya mengikuti wajib militer.

Dalam sambutannya, Perdana Menteri Korea Selatan, Han Duck-soo menyatakan penyesalannya atas apa yang telah terjadi selama penyelenggaraan Jambore Pramuka Dunia.

"Saya minta maaf karena anggota pramuka menderita gelombang panas dan topan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat perubahan iklim," kata dia.

Baca juga: Jambore Pramuka Dunia di Korsel Dilanda Panas Ekstrem, Orangtua Peserta Beberkan Kondisinya

Hujan deras dan gelombang panas

Kontigen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan.Jeroen Appel Kontigen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan.

Diketahui, Jambore Dunia ke-25 ini sempat terganggu oleh sejumlah bencana alam.

Hujan deras membuat para peserta harus mendirikan tenda dalam kondisi seperti rawa, sementara gelombang panas di lokasi perkemahan menyebabkan ratusan orang jatuh sakit.

Beberapa peserta melaporkan kondisi sanitasi di bawah standar.

Kondisi yang menantang ini membuat beberapa kontingen, termasuk Inggris, menarik diri dari lokasi setelah beberapa hari pelaksanaan.

Tak hanya gelombang panas, adanya badai juga memaksa seluruh peserta perkemahan di evakuasi dari lokasi kegiatan.

Baca juga: Saat Teror Penusukan Tanpa Motif Jelas di Korea Selatan Picu Ketakutan Penduduk...

Saat di tempat evakuasi, kegiatan jambore pun berubah menjadi tur ke pabrik dan museum. Para peserta juga mengikuti kegiatan tari K-Pop dan sesi pembuatan kue beras tradisional.

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan, hampir 16.000 orang terpaksa mengungsi akibat badai itu, dikutip dari AP News.

Namun, sekitar 11.400 di antaranya telah kembali ke rumah masing-masing pada Jumat (11/8/2023).

Badai itu merusak setidaknya 64 jalan, serta sekitar 50 rumah dan bangunan. Pihak berwenang membatasi akses ke hampir 700 jalan raya karena hujan terus turun.

Baca juga: Saat Cuaca Panas Ekstrem Landa Jambore Pramuka Dunia di Korsel...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com